Dimulai Dari Mana
hey...
Terima kasih atas
balasan suratmu kemaren.
suratmu sukses membuatku
senyum - senyum sendiri kemaren.
suratmu sukses membuatku
senang kemaren.
dan suratmu sukses
meyakinkanku bahwa kita akan baik - baik saja untuk menjalani hubungan jarak
jauh ini.
tapi, aku mulai
berpikir.
bagaimana seandainya itu
cuma tulisan.
bagaimana seandainya ini
hanya kebohongan.
dan bagaimana ini hanya
sekedar untuk tujuan tertentu ?
betul sayang.
kau akan pulang sebentar
lagi.
dan kita bisa bertemu
langsung akhirnya.
bukan seperti bertatap
wajah di skype seperti biasanya.
tapi,
bagaimana kalau itu
hanya sekedar pulang.
lalu tidak ada sesuatu
istimewa yang terjadi.
dan bagimana bila yang
kutakutkan terjadi ?
maaf sayang.
aku hanya mengeluarkan
perasaan takut yang tersimpan selama ini.
bukan berarti aku
menuduhmu melakukan macam - macam disana.
dan aku tak tau perasaan
itu muncul dimulai dari mana ?.
Oleh: @theonugraha untuk
@canne_can
Diambil dari: http://theonugraha.blogspot.com/
---
Di Sini
Sayang, pertanyaan yang sama juga selalu
berputar di kepalaku. Tapi aku selalu mencoba untuk tidak perduli. Selalu coba
untuk acuh dan tetap menjalani apa yang sudah kujalani.
Aku juga takut. Bagaimana jika ternyata
kehadiranmu hanya fana? Bagaimana jika ternyata kamu tidak benar-benar ada?
Bagaimana jika ternyata selama ini hubungan yang kita pikir cinta, hanya bualan
untuk menutupi perasaan satu sama lain yang memang kesepian?
Tapi setidaknya aku selalu yakin bahwa kita
akan baik-baik saja. Kita akan lewati ini semua, sampai akhirnya kita bisa
bertatap muka. Kita tidak akan memperdulikan semua imaginasi buruk yang kadang
ada dari pagi, hingga pagi lagi. Kita coba, sayang. Kita coba untuk tidak
perduli.
Jangan percaya dengan bayangan buruk ya,
sayang. Itu semua bisa merusak apa yang kita awali dengan indah. Bisa merusak
apa yang belakangan kita sebut kepercayaan untuk mencintai dengan jarak.
Karena aku masih disini.
Aku berhenti disini untuk memperhatikan jalan yang kita buat dengan
terbata-bata. Disini untuk diam. Diam sembari menunggu waktu yang tepat untuk
melangkah sedikit demi sedikit. Agar aku, kita, bisa bertemu pada akhirnya.
Surat balasan dari @canne_can
untuk @theonugraha
Diambil dari: http://parahhana.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment