03 February 2013

Surat #DuaHati @buffhans dan @bukanadelia

SURAT RINDU #19 : Kamu Koruptor! 

Heh! Kamu selalu membuatku menggeleng-gelengkan kepala perkara surat-suratmu! Tingkahmu selalu membuatku habis pikir, bingung, dan heran. Sudah berapa banyak suratmu yang terkirim untukku? Maka seperti perkataanmu, kamu berhutang pelukan sebanyak surat yang telah terkirim! Ditambah lagi bunga atas hutangmu, belum lagi kerinduanku yang semakin menumpuk, sepertinya kamu berhutang sangat banyak pelukan untukku!

Aku tidak sedang berbaik hati kali ini. Dan aku tidak sedang juga memaafkan semua kesalahanmu atas rindu yang entah sudah berapa banyak tertumpuk.

Kamu Koruptor!

Aku sadar, bukan hanya KPK saja yang sedang sibuk mengurusi koruptor. Tapi aku juga. Dan pelaku koruptor itu cuma kamu.

Maaf, tapi kenyataanya memang demikian.
Coba kita hitung apa saja yang sudah kamu korupsi dariku.

Pertama, kamu menyuapku dengan kerinduan. Kamu tahu sudah berapa banyak rekening rinduku? Ia sudah menumpuk penuh. Dan setiap rekening yang ada, sudah bisa disebut rekening gendut.

Kedua, kamu membuatku selalu mengucap harapan. Yang perlu kamu tahu, harapanku hampir semua terselip namamu. Kamu memonopoli harapan. Dan itu tidak seharusnya dilakukan.

Ketiga, kamu memeras semua doaku. Pada setiap tangan ini menengadah berdoa pada-Nya, selalu saja ada kamu. Selalu saja terucap satu bait doa untukmu. Selalu.

Keempat, kamu menggunakan kecantikanmu untuk memikatku. Kamu menggunakan kecantikan yang begitu banyak dipuja semesta untuk memperbudak diriku sehingga buta oleh kecantikan yang lain.

Dan yang terakhir, sudah beberapa kali kamu menolak panggilan temu dariku.

Kini sudah ada lima bukti kuat untuk menahanmu. Kamu tak bisa lari lagi. Kamu seharusnya malu menjadi koruptor. Ini surat peringatan agar kamu tak lari. Ini juga sekaligus surat perintah penahanan.

Kamu jangan lari. Aku akan pergi menjemputmu dan langsung menjebloskanmu dalam penjara hatiku.

Tertanda, ketua Komisi Pemberantas Kerinduan

Perseus
 
 
 
 
Oleh @buffhans untuk @bukanadelia
Diambil dari www.buffhans.com 
 
 
 
---
 
 
 
Surat balasan @bukanadelia untuk @buffhans
 
 

SURAT RINDU #20: Mungkin Maksudmu Kamu?


Halo, selamat sore.
Aku baru saja membaca suratmu..

Kamu benar, aku pasti sudah berhutang banyak sekali pelukan. Ah.. Tapi siapalah aku yang berani protes untuk urusan bunga yang kamu tetapkan? Bukannya aku hanya bisa melunasinya? Jika tidak, aku akan masuk penjara.

Ngomong-ngomong soal penjara, hmm.. Mungkin sebaiknya kamu koreksi dulu. Mungkin maksudmu kamu? Kamu juga patut dimasukkan dalam penjara.

Kamu pencuri. Semua orang pasti tahu kamu pencuri hatiku. Sampai sekarang kamu tak pernah mengembalikannya. Kamu simpan dimana?

Selain hatiku, waktuku pun habis kamu curi. Semuanya dihabiskan untuk memikirkanmu. Hmm.. Apa hukuman yang pantas untukmu selain penjara?

Kamu adalah tersangka utama dalam lamun cerita bahagiaku. Dalam bayang-bayang yang terlalu indah untuk menjadi kenyataan. Dalam masa depan yang mungkin saja hanya tersimpan dalam angan.

Kamu terdakwa dari segala rindu yang menyerangku, yang memperkuat harapan untuk bertemu, yang tak segan untuk membiarkan aku menangis pilu. Tak peduli seberapa kuat aku bertahan, kamu selalu mampu menelusupkan rindu di antara sela-sela resahku.

Sudah banyak tuduhan yang tertuju padamu. Tidakkah kamu sadar bahwa kamu memang patut dijebloskan dalam penjara hatiku?

Bukankah ini akan menjadi kisah kriminal yang paling menarik? Aku masuk ke penjara hatimu dan kamu masuk ke penjara hatiku. See?

Milikmu selamanya, Andromeda.

 

Diambil dari aratiararismala.com

No comments:

Post a Comment