What If?
To:
wardani.ema@gmail.com
subject:
Ya pakai mikir lah, Em.
Nih ya, mumpung aku
belum bilang sama romo dan ibu kalau pernikahanku dengan Dira batal. Jadi,
kalau aku tetap menikah, meski gak sama Dira, mungkin romo dan ibu gak terlalu
kecewa.
Apalagi menikahnya sama
kamu. Romo dan ibu kan sudah kenal kamu dari SMP, Em. Pasti diterima.
Ya, ini aku agak egois
sih. Tapi, pikirin dulu deh, Em.
Jangan berpikir ini
kayak cerita sinetron atau film saja, menikah sembarangan. Gak sembarangan kok.
Pertimbangannya, keluarga kita sudah kenal sangat dekat. Kamu dan aku juga
sudah kenal dari SMP lho.
Terus kan kamu juga ke
mana-mana ditanya kapan menikah. Apalagi tahun ini kamu 29 tahun. Bukan maksud
bilang kamu gak laku. Pasti banyak yang naksir. Tapi setahuku kamu ini kan suka
milih-milih. Kayak aku, sukanya milih-milih. Makanya menikahnya telat.
Just think about it.
Berhari-hari juga gak apa deh.
Em. Yang penting memang
ngomongnya ke romo. Itu dulu.
Oleh: @adityalenggah
untuk @wardaniema
Diambil dari: http://www.namarappuccino.com/
---
What if?
to:
aditya.lenggah@gmail.com
subject:
Berhari - hari? NO!!!!
ga butuh berhari hari, sekarang aku jawab ENGGAK MAUUUUUUU, ogah ogah pokoknya
ogah.
Mumpung katamu? ah bodo'
lah. Kalo kamu belum ngomong sama romo dan ibu itu urusanmu, kamu batal menikah
juga urusanmu. Aku belum menikah juga itu urusanku, keluargaku aja ga perlu
ikut campur apalagi kamu. Mau udah kenal dari lahir kek, mau keluarga kita udah
deket kek, ih kamu ini ya dit nyebelinnya ga habis habis.
Heh!!! awas ya bahas
bahas soal ini lagi, aku samperin ke Jogja trus aku gundulin kamu!!!
Surat balasan dari
@wardaniema untuk @adityalenggah
Diambil dari:
http://miftachaliq.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment