Kemarin kamu duduk di sebelahku, menyandarkan sebagian besar berat tubuhmu di pundakku.
Kamu bilang, kamu lelah. Kamu bilang, kamu malu.
Sudah lima tahun, dan belum bisa membanggakan aku.
Dulu, kamu memang pernah bertekad, jadi suami yang elok budi, elok perbuatan, elok akhlak dan elok pula harta.
Tak semua bisa kau buktikan, memang.
Tapi, ini masih lima tahun, sayang. Masih panjang jalan yang akan kita tempuh.
Berjalanlah yang tegak. Aku disampingmu.
Saat ini, aku tak merasa kurang.
Aku lengkap, cukup, senang.
Dulu, kita pernah menghabiskan waktu berjam-jam di taman kampus.
Bicara cinta, masa depan.
Angan-angan melambung menembus awan.
Kita yakin, suara kita mantap.
Mari, kugenggam tanganmu.
Bersama kita kembali ke masa itu.
Mengingat semangat, menguatkan tekad.
Kita nikmati prosesnya.
Jalan pelan di batuannya.
Saling menguatkan di jalan turun
Saling membantu di jalan menanjak.
Ada kamu, ada aku.
Pegang janjiku. Tak akan kutinggalkan kamu hanya karena janji yang belum tunai.
Mari bersenang,
sayang.
Oleh @atemalem
diambil dari: http://rehatemalem.wordpress.com
No comments:
Post a Comment