Hujan
Hujan.
Pernah menemaniku saat
sedih, lalu pergi. Pernah membuatku tersenyum senang, lalu tak kembali. Hujan,
pernah membuatku menari dalam pelukannya. Hujan, pernah menjadi inspirasi kala
sendiri. Hujan, kerap aku mengabaikan demam dan flu hanya untuk menyentuhnya.
Terlalu banyak waktu dan tenaga habis untuk hujan.
Hujan. Aku pernah
mencintai hujan sekali. Cinta sekali. Satu kali. Lalu benci.
Pertanyaannya.
Bagaimana jika hujan
kuganti dengan kamu?
Oleh: @brutalita untuk
@enkanaa
Diambil dari: http://brutalogic.tumblr.com/
---
Sekasih Awan
Air
Kadang hujan membawa
bahagia kadang juga membawa luka.
Sudah jadi satu paket
menjadi cinta, kata seseorang di twitter..
Hujan relatif sama
menjatuhkan air, tapi berusaha tidak untukku menjatuhkan air mata kesedihan
kepada lembar kita..
Sayang, hujan selalu
menjadi kerinduan bagi para petani nun jauh disana, tapi juga menjadi kerinduan
bagiku, disaan hujan menyatukan sela jari kedua tangan kita. Hujan juga kadang
bisa menghapus air mata ketika keduanya mengalir bersamaan..
Sayangku, apapun yang
kau inginkan berusaha kuberikan dengan sebaik baiknya diriku, semampuku,
sekasihnya diriku terhadapmu.. Entah hujan, entah awan.. Keduanya sama sama
saling membutuhkan. Aku akan menjadi hujanmu, kau akan menjadi awanku..
Dan kita berdua akan
memberikan yang terbaik satu sama lain, agar hujan air mata akan keterharuan
keluar dari mata bahagia dibawah sana..
Teruntuk awanku Sagitarani.
Surat balasan dari
@enkanaa untuk @brutalita
Diambil dari:
http://kadalkrispi.tumblr.com/
No comments:
Post a Comment