Selamat pagi, kebanggaanku.
Apa yang biasa diberikan oleh pagi untukmu? Hamparan warna langit yang baru?
Bagi sebagian orang, pagi adalah jejak romantisme semu. Harapan yang malu malu. Mau cerah, mau hujan mengharu biru – semuanya tetap akan melahirkan beribu ribu lagu. Khususnya aku. Dan kamu – juga jadi ikut bersenandung, padahal gagu. Hanya haha huhu.
Bagi sebagian lain, pagi adalah mengulang ngulang nafsu. Itulah sebab mereka selalu terburu buru. Berseru dalam beringas bagai hantu. Mereka cuma takut nyawa mereka yang diambil sewaktu waktu, padahal belum saja jauh tersapu dari hulu.
Pagi kadang jadi dimensi yang paling kutunggu; Kamu.
Kita sama sama banyak mengadu. Tapi tak pernah padu. Lagu yang semu, nafsu cemburu, segala yang menderu deru tapi ujung ujungnya buntu.
Kamu akan tetap di situ sedang surat surat ini bersamaku. Terpekur dalam bisu.
Kalau terus begitu, mana mungkin kita bersatu? Kesayanganku?
Sebab itu untukku, pagi bisa juga jadi penipu. Memang hamparan warna langitnya baru.
Tapi tetap sendu. Selalu.
Apa yang biasa diberikan oleh pagi untukmu? Hamparan warna langit yang baru?
Bagi sebagian orang, pagi adalah jejak romantisme semu. Harapan yang malu malu. Mau cerah, mau hujan mengharu biru – semuanya tetap akan melahirkan beribu ribu lagu. Khususnya aku. Dan kamu – juga jadi ikut bersenandung, padahal gagu. Hanya haha huhu.
Bagi sebagian lain, pagi adalah mengulang ngulang nafsu. Itulah sebab mereka selalu terburu buru. Berseru dalam beringas bagai hantu. Mereka cuma takut nyawa mereka yang diambil sewaktu waktu, padahal belum saja jauh tersapu dari hulu.
Pagi kadang jadi dimensi yang paling kutunggu; Kamu.
Kita sama sama banyak mengadu. Tapi tak pernah padu. Lagu yang semu, nafsu cemburu, segala yang menderu deru tapi ujung ujungnya buntu.
Kamu akan tetap di situ sedang surat surat ini bersamaku. Terpekur dalam bisu.
Kalau terus begitu, mana mungkin kita bersatu? Kesayanganku?
Sebab itu untukku, pagi bisa juga jadi penipu. Memang hamparan warna langitnya baru.
Tapi tetap sendu. Selalu.
Oleh @awulanp
diambil dari: http://pwulansari.wordpress.com
No comments:
Post a Comment