12 February 2013

Surat Terlambat

Sekarang memang kamu sedang terbang tinggi, melambung bersama mimpi-mimpi. Bagaimana awan itu? Benar seperti kapas, atau hanya gumpalan gas? Sungguh aku ingin tahu karena tak pernah sekalipun aku ke sana.

Mimpi memang tidak kenal lokasi, baik itu kamu yang sedang berada di ketinggian atau aku yang diam di tempat. Angan melayang, merasakan bagaimana rasanya di angkasa, bebas berkeliaran dengan harapan yang luar biasa, dan dapat melihat jejak-jejak kecil di bawah.

Aku hanya ingin berpesan, sebaiknya kamu tetap ingat bahwa gravitasi tetap ada. Kamu memang terbang, menentang hukum gravitasi, tapi ingat akan tiba waktunya kamu untuk kembali. Berhati-hatilah di sana, jatuh selalu siaga menjelang, dan  itulah saat yang tepat bagiku untuk mengucapkan selamat datang.

Tapi, sepertinya surat ini akan kau baca setelah tiba.

dari,

tanah

oleh @sedimensenja
diambil dari http://sedimensenja.wordpress.com

No comments:

Post a Comment