12 February 2013

Merapi, Cintaku Terbagi, Namun Utuh



Merapi, apa kabarmu hari ini?

Merapi, ingatkah dirimu akan aku yang puluhan tahun silam senang bangun pagidemi melihat ketampananmu dari perbatasan JATENG - DIY?

Saat itu sosokmu tampak lebih langsing dan runcing dipuncakmu.
Sebagai anak kecil, saat itu Gunung berapi adalah gunung yang bentuknya seperti  dirimu.
Kini sosokmu..fisikmu...telah banyak berubah karena berbagai erupsi yang terjadi.
Bodyku juga tak langsing lagi karena berbagai lemak dan kolesterol yang kutelan...
Namun kini aku merasa perubahan pada tubuh kita justru menjadi perekat antara kita!!
Aku merasa dekat, lebih dekat...lebih intim denganmu.


Terutama menjelang dan paska erupsimu Tahun 2006 dan 2010 kusemakin dekat denganmu karena berbagai kesempatan untuk menyambangimu.

Mulai dari gowes to Merapi bersama teman-teman kantor, yang sekaligus membuatku menjadi saksi kala sebelum erupsi kedalaman Kali Gendol adalah ratusan meter, truk penggali pasir yang sedang mengambil pasir didasar kali Gendol bagaikan kotak korek api ataupun mobil mainan jika dilihat dari tebing Kali Gendol....namun kini Kali Gendol sudah dangkal, rata dengan tebing dikedua sisi, tak ada tanda-tanda bahwa dulu kedalamannya mencapai ratusan meter!!

Beberapakali kegiatan penghijauan dipuncak lereng merapi serta beberapakali memilih rute gowes diarea pakem - Kaliurang semakin menjadikanku merasa dekat denganmu, Merapiku.
Semoga aktifitas vulkanikmu yang menempatkan dirimu sebagai Gunung berapi paling aktif diDunia, dengan fase erupsi besar sekitar 3-5 tahun sekali bisa memberi keberkahan dan penghidupan bagi semua saudara-saudaraku yang tak kalah mencintaimu....hingga mereka tetap ngotot memilih tinggal dizona bahayamu....enggan pindah ketempat yang menurut para ahli lebih aman.


Ditulis oleh : @masjusan
Diambil dari http://suaramalioboro.blogspot.com

No comments:

Post a Comment