12 February 2013

Mah, ini Anak Laki-Lakimu

Mah, tidak ada salahnya kan kalau anak laki-lakimu yang telah berusia 21 tahun seperti sekarang ini masih suka bermanja-manja denganmu? Sebab tiada lagi orang yang paling disayanginya dan tempat bermanja untuknya selain Ibu dan keluarganya yang selalu menunggu kepulangannya nun jauh disana.

Mah, tidak mengapa kan kalau Anak Laki-laki mu yang telah sebesar ini masih sering bercerita tentang apa saja denganmu ?. Tersebab, Anak laki-laki mu ini masih sering tak tahu kepada siapa untuk berkeluh kesah atas masalah yang kerap dihadapinya.

Mah, tidak keberatan kan kalau Anak Laki-laki mu yang telah dewasa ini masih sering meminta saran dan masukan dari dirimu ?. Tersebab, Anak Laki-lakimu ini belum menemukan tambatan hati untuk diajak berbagi sehingga seseorang yang paling pantas baginya untuk mendengar adalah ibunya.

Mah, Ananda tidak tahu apa yang menggerakkan hati Ananda untuk tiba-tiba bertingkah se melankolis ini, padahal Mama kan tahu Ananda tidak pernah seperti ini di rumah. Tapi yang Ananda tahu, Ananda ingin sekali mengekspresikan rasa terima kasih Ananda kepada Mama yang selalu saja mau mendengarkan Ananda, ketika sedang tidak baik. Ananda selalu merasa ketika Ananda bercerita kepada Mama, ada rasa lega yang merasuk. Biarpun terkadang Ananda juga harus sedikit menahan malu kalau sedang bercerita soal asmara.

Ananda tidak tahu apakah ini normal atau tidak, seorang laki-laki yang telah dewasa seperti ini masih suka bercerita tentang apa yang dialaminya kepada Ibunya atau tidak. Ananda sendiri tidak pernah menanyakannya kepada Teman laki-laki Ananda. Tapi yang Ananda tahu, saat-saat bercerita dengan Mama walaupun kerap kali Ananda harus terlebih dahulu menahan panas kuping akibat Mama yang terlalu bersemangat berbicara adalah saat terbaik yang pernah Ananda dapatkan ketika berbicara dengan seorang wanita. Ada perasaan nyaman yang Ananda rasa ketika itu Ma.

Saat ini Ananda sedang tidak punya pacar Ma, jadi sekalian Ananda akan meminta maaf duluan kalau-kalau nanti Ananda menelepon Mama untuk hal-hal yang sekiranya Ananda perlu diskusikan dengan Mama entah itu hal penting atau remeh temeh sekalipun. Semisal tentang persiapan penempatan kerja Ananda ataupun apakah Ananda perlu membeli bahan kain KORPRI dari sekarang untuk dijadikan kemeja lengan panjang atau nanti saja ketika akan pulang. Mungkin intensitas Ananda akan kehadiran masukan dari Mama akan meningkat selama Ananda menjalani hari-hari dalam keadaan tanpa pacar. Karena tidak dapat Ananda pungkiri, kehadiran sosok wanita Ananda rasakan sangat berpengaruh terhadap kehidupan Ananda. Jadi tak mengapa kan Ma, kalau Ananda sedikit manja saat ini ? tapi jangan bilang Agung sama Bayu. Eh Papa juga jangan, Mah. Nanti mereka malah meledeki habis-habisan.

Di sela-sela kesibukan Ananda seperti ini, sesungguhnya Ananda sedang menahan rindu. Kok rasa-rasanya bulan April itu lama sekali datangnya yah Mah. Ananda sudah tidak sabar untuk bercengkrama dirumah bersama anggota keluarga lengkap. Meskipun nanti Ananda tetap saja harus disibukkan dengan kegiatan magang dan pengumpulan data untuk Laporan Akhir Ananda. Ah, tapi Ananda selalu tahu, berada di dekat kalian semua seperti Ananda selalu punya moodbooster Ananda sendiri. Mama tahu moodbooster ? Pasti enggak tahu kan ? Nanti Ananda beritahu kalau Ananda sudah dirumah.

Sepertinya Ananda cukupkan lah sampai disini apa yang Ananda tulis ini. Selebihnya Ananda tumpuk saja dulu semuanya di hati, untuk kemudian Ananda keluarkan ketika sudah kembali. Sekali lagi terima kasih Mah.


Jutaan peluk untuk Mama


Anak Laki-laki Mu.



PS : Nanti Malam Ananda telepon, jangan buru-buru tidur, :)


oleh @superarmz
diambil dari http://superarmz.blogspot.com

No comments:

Post a Comment