12 February 2013

Kepada Malaikat Pemanggang Roti

Hai,

Setiap kali mencium wangi kaastengels yang baru selesai dipanggang, aku teringat dirimu. Seperti sore ini, ketika aku memanggang kaastengels dengan resep yang kau ajarkan sendiri kepadaku dulu. Aku merindukanmu, oma. Sangat merindukanmu.

Aku ingin tahu bagaimana kabarmu, meski kini terasa konyol menanyakan kabar pada seseorang yang sudah bahagia bersamaNya. Aku yakin kau bahagia disana, mungkin sedang sibuk memanggang kue-kue manis untuk para malaikat, atau mungkin sedang duduk berduaan bersama opa.

Aku punya kejutan untukmu. Cucumu yang paling manis ini sekarang sudah bisa membuat roti. Atau ini mungkin bukan kejutan sama sekali, karena kau sendirilah yang telah mewariskan tangan dinginmu untukku. Akulah yang tak menyangka akan memilih jalan yang dulu kau jalani sebagai jalan yang akan mulai kujalani sekarang. Doakan aku, ya?

Kadang, aku berharap kita bisa mengulang waktu. Sehingga aku bisa meluangkan waktu lebih banyak bersamamu. Mendengar cerita tentang masa mudamu, dan belajar membuat masakan-masakanmu yang spektakuler. Tapi biarlah. Sebab aku tahu kau lebih bahagia disana. Bersama opa, jauh dari semua lelah dan sakitmu.

Selamat ulang tahun, omaku sayang.

Dalam rinduku,

Cucumu.

oleh @teresakartika
diambil dari https://suarangin.wordpress.com

No comments:

Post a Comment