12 February 2013

Aku, Kamu, dan Jarak


Sedikit kilas balik.
Ada perjanjian yang pernah kita saling ucapkan, sebelum akhirnya jarak yang biadab ini menghancurkan.
Ucapan janji setia untuk saling menjaga hati. Ingatkah?
Jika aku boleh bertanya? "Mengapa sebiadab ini jarak membuat janji kami terhancurkan?"

Lupakah kamu? Kamu yg memintaku bersabar, kamu yg menyuruhku tetap berada disampingmu, menopangmu dalam berbagai keadaan terbaik dan terburukmu jika jarak memang benar-benar sudah tak bersahabat.

Begitupun denganku, meminta hal yang sama tapi dengan nada yg rendah dan pesimis. Banyak tanyaku, Banyak cemasku, banyak pintaku, banyak syaratku yg tak ku ungkapkan padamu ketika kau sudah jauh disana. Mungkin akan jadi sepayah itu saat aku jauh dari pandangmu.
Bisa apa aku? Bagai memeluk gunung, tanganpun tak sampai.

Ternyata pertanyaanku dulu, terjawab saat ini. Memang begitu jahatnya jarak yg memisahkan 2 hati yg menyatu. Tapi apa dayaku? Aku tak bisa mengelakan lengan takdir yg sakit ini.
Sebaiknya memang bukan saling menyalahkan atau bahkan menuduh yg bukan-bukan satu sama lain.
Tapi disini, aku hendak meminta maaf untuk yg kesekian kalinya.

Untukmu.
Maaf kan karena kesalahanku yg tak bisa membahagiakanmu, sehingga kamu mencari yg lain.
Maaf kan karena kecerobohanku yg tak bisa membuatmu nyaman biarpun jarak memisahkan, sehingga kamu mencari yg lain.
Maaf kan karena kesalahanku yg tak bisa memberimu perhatian seperti waktu kita dekat dulu, sehingga kamu mencari yg lain.
Maaf kan karena atas kesukaanku menyayangimu sedari dulu, aku tetap mempertahankan perasaan ini sampai sekarang. Tolong mengerti. Dan izinkan aku untuk tetap menjaga perasaan sebaik ini.
Karena aku yakin, kamu akan kembali untukku. Seperti dulu. Sehingga tidak ada salahnya aku mempertahankan perasaan ini, bukan?

Oleh @Hareudiyaneuti 
Diambil dari http://hardiyantihardiyanti.blogspot.com

No comments:

Post a Comment