22 January 2013

Surat Pendek


Kepada kamu yang sedang bersikukuh melipat tangan dan mengunci mulut.
Diam , tak mau berpindah, dengan ekspresi tidak terbaca.
Untungnya saya menyayangimu sepaket ya, lengkap dengan semenyebalkannya kamu seperti saat ini.
Baiklah begini, saya tau kamu marah, mungkin bagimu ini caranya meredakan amarah.
Tetapi berbagilah, apa yang membuatmu seyakin ini bahwa ini adalah jalan yang terbaik?
Jikalaupun kamu benar, bukankah saya perlu tau alasanmu agar dapat membenarkan? 
atau setidaknya meluruskan kekeliruan, karena bisa saja saya yang ada dalam pikiranmu adalah saya yang tidak begitu.
Kalo kamu diam , gimana saya mau ngerti. Kalo kamu nggak tanya, gimana kamu mau ngerti ?
Kamu berhak diam untuk merenung,tapi bukan selamanya untuk tidak menyelesaikan masalah.
Surat ini pendek saja, dan semoga bisa memperpendek diamnya kamu ya  :)


Oleh: @ultranyil
Diambil dari http://rainyinthebottle.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment