Dear Kak Feby,
Ada beberapa hal yang setiap kali aku melihat, mendengar, atau memikirkannya, aku bakal langsung teringat Kak Feby. Salah satunya adalah daun Semanggi. Daun yang pada awalnya lebih suka kusebut sebagai daun cinta itu ternyata selain bisa dijadikan objek foto dan pembatas buku, juga memiliki beberapa khasiat untuk pengobatan (tadi aku sempat googling dan baca-baca sebentar. Hehe).
Aku ingat, kita pernah membahas tentang filosofi dan perlambang di balik daun cinta itu. Yang paling kuingat, Kak Feby bilang, kalau kita menemukan daun cinta dengan empat kelopak (ya sebut saja kelopak, walaupun mungkin itu bukan istilah yang sebenarnya), maka daun itu bisa jadi merupakan daun keberuntungan kita. Semacam jimat. Karena, kebanyakan dari daun itu berkelopak tiga. Dan aku belum pernah menemukannya, karena memang tidak pernah mencarinya.
Saat menulis surat ini, aku sedang mendengarkan Summer is Over. Lagu yang paling sering kita dengarkan bersama di antara lagu-lagu favorit kita lainnya. Lagu yang pernah membuat kita larut dalam perbincangan panjang tentang betapa jenius—dan ganteng—nya John McLaughlin, tentang bagaimana kekuatan lirik lagu dan kata-kata mampu menggambarkan sebuah cerita yang penuh emosi dan rasa. Dan betapa beruntungnya dirimu, karena tepat di hari ulang tahunmu, John McLaughlin mengucapkan selamat ulang tahun untukmu di Twitter. Ah, itu benar-benar keren! Mungkinkah itu salah satu keajaiban dari daun keberuntungan itu?
Hal lain yang pasti bakal mengingatkanku pada Kak Feby adalah film. Kak Feby itu mungkin IMDB versi manusia. Hampir semua film pernah Kak Feby tonton, dan punya rating sendiri-sendiri. Sebelum membeli DVD, aku bakal meminta rekomendasi kepada Kak Feby, terutama film-film drama lama. Kak Feby selalu nge-warning, “Jangan jadiin rekomendasiku sebagai acuan utama, karena seleraku ini aneh.” Tapi ternyata, selera yang Kak Feby sebut ‘aneh’ itu nggak berseberangan dengan seleraku. Seringnya, justru kita punya selera yang sama. Dan kita pun pernah beberapa kali nonton film bareng, sambil menandai kutipan-kutipan tak terlupakan di dalamnya, kemudian kita berdua mulai meracau dengan kutipan-kutipan itu, sebagaimana tokoh di filmnya. Hahaha. Menggelikan, ya.
Dan, hal yang paling nggak bisa dibantah dari Kak Feby adalah gambar-gambar yang cantik dan mengagumkan. Gambar-gambar yang dibuat Kak Feby dengan goresan pensil ajaib yang selalu Kak Feby bawa ke mana-mana, hingga tak terkecuali di tempat kerja. Agaknya, tangan Kak Feby yang sering kena paper cut itu nggak pernah mau diem kalau sudah bertemu dengan pensil dan kertas. Beberapa karya Kak Feby yang kujumpai di Deviantart dan yang sering dijadikan foto profil itu kusimpan sebagai koleksiku. Dan sebuah kehormatan ketika Kak Feby mau berbagi gambar-gambar lainnya yang belum sempat diposting di web atau dijadikan foto profil. Gambar-gambarmu selalu keren, cantik, dan seakan memiliki jiwa. Itu pasti karena Kak Feby membuatnya dengan segenap cinta. ^^
Melalui surat ini, aku ingin mengucapkan terima kasih untuk rekomendasi lagu-lagu dan film-film.
Untuk perbincangan-perbincangan menyenangkan. Untuk senantiasa mendengarkan, menyimak, dan menanggapi keluh kesahku yang terkadang nggak keruan. Untuk menjadi kakak perempuan yang nggak pernah kumiliki sebelumnya. Untuk kado ulangtahun yang keren banget (yayyy akhirnya kita bisa punya mug Gemini yang bener-bener kembar!). Dan untuk banyak hal yang mungkin nggak bisa kuungkapkan satu per satu.
Sebelum menutup surat ini, aku mau bilang, kalau aku baru saja menemukan daun Semanggi berkelopak empat—daun keberuntungan itu: Kak Feby.
Tetaplah menjadi Daun Semanggi Berkelopak Empatku ya, Kak Feby. Daun keberuntungan yang sederhana, indah, dan punya banyak fungsi.
Bandung, 21 Januari 2013
-D-
Ditulis oleh : @daaduun to @reginafeby
Diambil dari http://ininyadadun.wordpress.com
No comments:
Post a Comment