#30HariMenulisSuratCinta adalah proyek non komersil yang digagas untuk menggabungkan kesenangan menulis di twitter dan blog. Proyek belajar menulis bersama ini dilaksanakan setiap 14 Januari - 14 Februari setiap tahunnya. Ini adalah tahun ketiga pelaksanaan proyek menulis yang juga menjadi ajang silaturahmi dari blog ke blog.
22 January 2013
Father to Daughter
Desember 2006
“Assalamu’alaikum Wr Wb
Berikut Bapak sampaikan perempuan-perempuan idola sesuai syariat Islam.
Ia dianggap berada di kelas paling rendah. Ia seorang perempuan yg saat ini nilainya lebih rendah dari laki2, apalagi ia budak berkulit hitam. Dialah Hajjar, Ibunda Nabi Ismail AS. Dia dianggap asfalaa saafilin, strata yg paling rendah. Tetapi Allah SWT seakan ingin memberi contoh yg “ekstrim” tentang kemulyaan sejati kepada umat manusia. Allah tidak melihat status, jenis kelamin dan warna kulit sebagai ukuran kemulyaan disisiNya. Perilaku dan ketaqwaan menempatkan Hajjar pada derajat yg tinggi. Sampai sebagian perjalanan hidupnya diabadikan dalam ritual Haji, berupa ibadah Sa’i, lari kecil dari Bukit Shofa ke Marwa dan dari Marwa ke Shofa sampai 7 kali.
Nanda berdua sebagai perempuan ada baiknya merenungkan kisah perjalanan hidup perempuan mulia ini.Perempuan yg tidak pernah merengek-rengek menangisi keadaan, melainkan kepasrahan tidak dengan berpangku tangan, melainkan dengan kerja keras.
Kisah bermula dari keputusan Ibrahim AS, sang suami yg meninggalkan Hajjar dan Ismail di Lembah Beka (Mekkah) yg gersang dan tandus, tidak ada manusia dan tidak ada tanda2 kehidupan. Ketika air susu Hajjar telah kering dan Ismail yg baru berusia beberapa hari itu menangis kehausan, maka Hajjar bangkit mencari sumber air. Logika mengatakan, tidak ada sumber air.
Namun Hajjar tidak putus asa, ditengah2 terik panas matahari yg menyengat, Ia melihat di atas Bukit Shofa ada kilauan seperti air, Hajjar segera berlari menaiki bukit itu. Namun sesampainya di puncak bukit tidak ada air, melainkan pantulan panas dari bebatuan keras yg berkilau bagaikan air. Ia kecewa, tapi harapannya timbul kembali ketika melihat kilauan air di Bukit Marwa. Ia segera turun dari bukit Shofa dan berlari menaiki Bukit Marwa, tetapi di Marwa tidak ubahnya seperti di Bukit Shofa, itu hanya fatamorgana. Begitu berkali2 Ia naik turun dua bukit itu sampai 7 kali, tetapi air tidak diketemukan.
Dengan tubuh yg lunglai, barulah Hajjar menyerahkan nasib diri dan anaknya pada Tuhan, Allah SWT yg membuat hidup. Akhirnya Allah Mengabulkan keinginan Hajjar, memberi sumber air yg tidak pernah kering sampai sekarang, Sumur Zam-Zam. Jika perempuan sekarang termasuk dikau berdua menginginkan kemulyaan, pada siapakah dikau akan memilih idola?
Ada sederet wanita mulia, Hajjar istri Ibrahim AS yg tidak pernah menangisi keadaan, ada Masyithoh tukang sisir keluarga Firaun yg rela menyerahkan nyawanya dan nyawa keluarga demi kebenaran yg diyakini, ada Khodijah istri Rasulullah SAW yg mengorbankan semua miliknya selama mendampingi Nabi lebih dari 25 tahun, ada Aisyah istri Nabi yg cerdas dan enerjik, ada Fatimah putri NAbi dan istri Ali yg sangat tabah dalam kemiskinan tetapi tetap berinfaq ketika dia sendiri dalam puncak penderitaan. Dan masih banyak lagi perempuan2 idola yg lain.
Perempuan2 mulia seperti nama2 itu adalah perempuan yg tegar, tidak cengeng, tabah, sabar, punya karakter dan berfikir panjang. Mereka tidak suka menyalahkan keadaan, tidak berandai-andai, tidak banyak tuntutan tetapi mereka berbuat sesuatu. Mereka lebih suka mengubah keadaan dengan bertanya, apa yg bisa saya lakukan dalam keadaan seperti ini.
Nanda berdua yg tercinta, beginilah perempuan2 idola, dengan harapan anak2ku bisa meneladaninya. Amiin
Wassalamu’alaikum Wr Wb
Bapak yg selalu berdoa untuk anak2 dan cucunya”
Surat ini dikirimkan bapak padaku dan kakakku di tahun 2006. Lucunya, surat ini aku terima pas dengan hari ibu. Mungkin suatu saat nanti, di Indonesia harus ada yang namanya Hari Ayah
Terima kasih, Bapak
Oleh @noichil
Diambil dari http://noichil.wordpress.com/2011/10/08/father-to-daughter/
Labels:
Surat Cinta #8
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment