Untuk Pak Koboi yang saya gak tahu nama anda,
Pagi ini bunyi sepeda anda memecah konsentrasi saya yang sedang sibuk memberi kabar musibah kepada keluarga dan sahabat. Saya berhenti sejenak, memesan satu porsi bubur racikan anda. Entah perut ini yang kelaparan atau memang bubur buatan anda enak sekali sampai-sampai saya memesan porsi kedua.
Setelah selesai memakan bubur dan membayar, saya melihat senyum sumringah dari bibir anda. Sepuluh porsi bubur telah habis dipesan oleh saya dan keluarga. Pastilah anda berbahagia menerima uang dari saya.
Pak Koboi penjual bubur, umur anda yang mulai senja tak menyurutkan semangat untuk mencari nafkah. Membuat saya mendapatkan energi tambahan untuk menjalani hari ini. Saya sempat tertampar dengan kenyataan bahwa anda sudah belasan tahun berjualan tanpa pernah absen mangkal di tempat yang sama.
Pak Koboi, bolehkah pinjami semangat anda pagi ini untuk saya?
Pagi ini bunyi sepeda anda memecah konsentrasi saya yang sedang sibuk memberi kabar musibah kepada keluarga dan sahabat. Saya berhenti sejenak, memesan satu porsi bubur racikan anda. Entah perut ini yang kelaparan atau memang bubur buatan anda enak sekali sampai-sampai saya memesan porsi kedua.
Setelah selesai memakan bubur dan membayar, saya melihat senyum sumringah dari bibir anda. Sepuluh porsi bubur telah habis dipesan oleh saya dan keluarga. Pastilah anda berbahagia menerima uang dari saya.
Pak Koboi penjual bubur, umur anda yang mulai senja tak menyurutkan semangat untuk mencari nafkah. Membuat saya mendapatkan energi tambahan untuk menjalani hari ini. Saya sempat tertampar dengan kenyataan bahwa anda sudah belasan tahun berjualan tanpa pernah absen mangkal di tempat yang sama.
Pak Koboi, bolehkah pinjami semangat anda pagi ini untuk saya?
oleh @royansum
diambil dari http://royansum.wordpress.com
No comments:
Post a Comment