Surat Cinta Ini Untuk Mbah Putri

Siang itu, pertengahan Juni 2010
pertama kali cucu laki laki mu mengenalkanku kepadamu
sembari menyambut uluran salam tanganku kau tersenyum penuh makna
senyum diantara keriput di pipimu
iya siang itu
siang yang masih ku ingat sampai sekarang
dan semenjak siang itu
seterusnya kunjungan kunjunganku ke rumah
kau masih saja menyambutku dengan senyum itu
sambil kau menyediakan teh manis hangat buatanmu

kau hanya menatapku
tanpa tau, dari hati aku ingin sekali banyak berbincang denganmu
iya..banyak cerita yang ingin ku dengar darimu tentang cucu laki lakimu
cucu laki lakimu yang aku cintai
yang hampir tiga tahun ini ada di setiap hariku

tapi kau hanya mampu tersenyum,
iya cerita dari cucumu.. sudah hampir tiga tahun terakhir ini Kau sakit sakitan
mulai susah mendengar dan berbicara, hanya beberapa patah kata
meski pun begitu
kau masih punya jutaan semangat untuk berjalan mengambil wudhu dan sholad berjamaah di masjid
kau masih mampu menyiapkan makan untuk mbah kakung
juga terkadang menyapu pekarangan depan rumah
hampir setiap harinya
aku terkesan dengan itu

aku juga percaya
tanpa banyak ucap kata darimu
aku sudah bisa mendeskripsikan dari raut wajah juga senyum darimu
kau menyambutku
kau pasti juga ingin banyak berbincang denganku
tak apa, sekali lagi senyum diantara kita sudah mampu mewakili semua

dan sampai pada hari sabtu sore lalu,
18 Januari 2013
Kau menghembuskan nafas terakhirmu
di usiamu sembilan puluh tahun
tetes demi tetes air mata ini jatuh tanpa diminta

Tapi Kami percaya, Kau akan lebih tenang disana
akan mendapat tempat yang indah di surga di sisi-NYA
Amienn

terimakasih untuk untaian kenangan yang akan terus ku ingat
selamat jalan mbah putri




Oleh @mayyoneiss
Diambil dari http://mayyalestari.blogspot.com/2013/01/surat-ini-untuk-mbah-putri.html