Surat Nggak Mikir Ya...
Ha! Mr. Sepiker Frontal!
Cuma itu yang ada dipikiranku waktu
baca suratmu.
Atuhlah sayang, ini kan acara
#30HariMenulisSuratCinta bukan
#30HariMenulisBukuHarian.
Bagusin dikit kek bahasanya, woo
malih!
Yaudah, surat hari ini aku nggak mau
mikir ya.
Aku mau kayak dewa @dimsoer aja.
Nulis gak pake mikir. Jadi bacanya jangan terlalu serius ya. Nanti kalau
terlalu serius jadi lupa makan terus mati terus aku sedih. Kalo aku sedih nanti
kamu ikut sedih. Kalo kamu ikut sedih nanti aku tambah sedih. Nanti aku tambah
sedih kamu makin sedih. Udah ya sedih-sedihannya, aku capek ngetik.
Aku kalo capek jadi nyebelin. Nanti
kalo aku jadi nyebelin kamu jadi gela. Nanti kalo kamu gela kamu diem aja.
Nanti kamu diem aja aku gatau jadi tambah nyebelin. Nanti kamu bosen. Nanti aku
bosen. Nanti kita cari yang nggak ngebosenin. Terus kalo nemu yang nggak
ngebosenin di prospek. Terus lupa deh sama yang ngebosenin. Tamat! Eh,
Yaaah...NGGAK MAUUUU DENG!
Tuhkan kamu gitu. Kan aku udah
bilang maunya cuma sama kamu. Woo. *ciscisbrutal*
Ulangi aja ya ceritanya, tadi aku
ngayal sampe mana?
Aku nggak jadi ngetik yang surat ini
lah ya. Biar gak capek. Terus aku jadi sehat. Dan sebagai cewek sehat aku jadi
sayang kamu (terserah saya ya nyambung apa enggak, kan udah dibilangin nggak
usah dipikir). Kamu katanya sayang banget sama aku. Ternyata aku beda. Eh kamu
malah ternyata alien. Jadi kita sama-sama aneh. Berarti kita jodoh. Terus hidup
bahagia. Mati masuk surga. Tamat! Horee tepuk tangan buat saya! *prok prok
prok*
Bagusan yang mana yang ceritanya?
Semua dong pasti ya? Yaiya mesti. Pokoknya besok kita bagus-bagusan tulisan
lagi. Aku kan ikut #DuaHati buat latian nulis. Latian komit (nggak pake komat
ya). Kamu harus bantuin aku pokoknya. Okeh? Sip. Hap..hap..hap!
Udah nggak usah dipikir, aku aja
sayang sama kamu nggak pernah pake mikir.
Intinya, aku mau kamu peluk dan cium
aku sekarang! Mu(nt)ah!
Pislovengawl,
(nggak tega nulis nama sendiri
disini)
(dikosongin aja ya)
Oleh: @NiaNoor untuk @_Romulus
Diambil dari: http://petrichora.blogspot.com/
---
Rintangan
Surat ini kutulis sebagai balasan,
Balasan atas surat sang pecandu hujan,
Pecandu hujan yang selama ini menjadi harapan,
Harapanku dalam menjalani kehidupan.
Kepadamu sang pecandu hujan,
Yang menjadi candu dalam ingatan,
Kuharap kau mau memaafkan,
Atas isi suratku yang sebelumnya telah kusampaikan.
Rintangan,
Sesuatu yang pernah dihadapkan pada setiap insan,
Tak satupun insan yang bebas dari rintangan.
Setiap rintangan,
Telah diciptakan oleh Tuhan,
Sebagai penguji kemampuan.
Kita yang sedang dihadapkan pada sebuah rintangan,
Aku yang sedang kau tinggalkan,
Dalam sebuah perjalanan,
Untuk mengejar impian dan masa depan.
Meski nafas terasa sesak dan detak jantung seolah
melamban,
Ketika wajahmu terbayang dalam kenangan,
Aku tahu! kita sanggup melewati ini selama kita
yakin,
Yakin dan berdoa pada Tuhan.
Kepada kamu sang pecandu hujan,
Yang saat ini berada dalam perjalanan,
Semoga memang kamulah yang ditakdirkan oleh Tuhan,
Untuk menemaniku sebagai pendamping kehidupan.
Surat balasan @_Romulus untuk @NiaNoor
Diambil dari:
http://ksatriasemesta.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment