Untukmu, yang selalu ku rindukan, saat ini dan juga nanti.Kau tahu, Tuan?
Untuk saat ini, melihatmu nyata di hadapan. Memeluk ragamu yang menenangkan. Candamu yang mampu mereduksi kekesalan. Menumpuk kerinduan. Ini semua sudah cukup membahagiakan.
Bagaimana dengan nanti?
Aku tak sanggup menerka takdir Tuhan. Hanya saja, aku memercayai semua cinta yang Tuhan anugerahkan. Pada yang janji yang telah kita ikrarkan. Tentang kebersamaan atas seijin Tuhan. Untuk kebahagiaan yang selalu menjadi tujuan yang kita harapkan. Tentunya bersamamu, Tuan.
Untukmu, Samhan.
Saat ini dan juga nanti, aku tak ingin kau jauh dari raga ini. Kau tahu, aku pernah terluka karena atmosfer kehilangan? Memeluk kesepian, sendirian. Memercayai jarak yang menguatkan. Tidak akan pernah mudah lagi. Aku ingin hadirmu pasti. Tak mengabu dalam rotasi waktu. Untuk itu, jangan ada berjauhan dalam kebersamaan. Karena sempurnanya hidupku, adalah bersamamu, Tuan.
Maka dengarkan(lah).
Permintaan hati ini, sederhana saja. Sungguh aku ingin kau selalu ada, nyata di hadapan mata. Hadirmu pasti menemani di segala suasana rasa. Hingga nanti, di setiap hari di istana kecil kita.
Yogyakarta, 21 January 2013
Teriring do'a dariku, Wanitamu.
Oleh: @aquamarlyn Sumber: http://ismarlina.tumblr.com/
No comments:
Post a Comment