25 January 2013

Untuk Rindu

Untuk sebuah kosa kata yang kadang tak tahu kemana dia harus bermuara,

Kepada rindu,
Untuk semua rasa rindu yang datang menghampiri, beberapa diantaranya tak tahu kemana dia harus bermuara. Bermuara pada seseorang yang telah memiliki kekasih baru kah, atau bermuara pada seseorang yang akhirnya hanya mampu kamu kamu pandangi dari jauh? Tidak keduanya mungkin. Rinduku hanya belum menemukan tempat dan waktu yang tepat untuk bermuara.
Kamu adalah kosa kata yang pasti semua orang pernah merasakannya. Hanya untuk sebagian orang, rasa rindu menjadi hal yang menyebalkan karena tak tahu harus kemana untuk melepaskan rasa rindunya, dan bagi sebagian orang lainnya rasa rindu menjadi hal yang menyenangkan saat mereka memiliki seseorang untuk melepas rindunya. Melepas rindu adalah hal menyenangkan, terlebih jika itu adalah orang yang kita cinta. Aku selalu mengingat lega dan bahagianya hati saat rindu tahu dengan benar dimana tempatnya harus berada.
Tapi aku tak pernah menemukan waktu yang cukup dalam menghabiskan rasa rindu, berapa lamakah aku harus bersama orang yang aku rindukan hingga rasa itu benar-benar hilang? Yang aku tahu tak pernah ada waktu yang cukup untuk menghabiskan rasa rindu yang dirasa. Berapa lama pun kamu bersama seseorang yang kamu cinta, tetap kamu akan merindukannya lagi di beberapa saat kemudian. Namun kali ini, rinduku hanya berakhir pada layar handphone atau layar komputerku saja, tak pernah menjadi sesuatu yang nyata. Iya, yang aku lakukan hanya mampu memantau apa yang kamu tulis di jejaring sosialmu tanpa tahu untuk siapakah tulisan-tulisan itu.
Rindu ini selalu menjadi milik kamu, seolah tak boleh dimilikki oleh yang lain. Padahal rasa rindu ini berhak aku berikan pada siapapun orangnya, selain kamu. Entah kesengajaan atau tidak. Rindu ini tertahan padamu. Bukan salahmu sepenuhnya, ini hanya karena aku yang belum menemukan penggantimu, pengganti dari tempat dimana kah rasa-rasa rindu ini harus bermuara. Pada akhirnya rindu ini hanya bisa aku simpan hingga aku merasakan rindu yang tak tertahankan dan kemudian rindu itu hilang.
Harus kamu tahu, disini ada rasa rindu yang tetap aku jaga dengan baik hingga dia tahu kemanakah dia harus menuju semestinya, aku jaga dia dengan baik agar tidak sampai pada orang yang salah.
Beginilah aku, yang menjadi pecandu rindu. Suratku untuk sang rindu, berharap bisa turut menyampaikan sekeping rinduku untukmu juga..
Selamat sore.

Aku.



Oleh @maharanifilen
Diambil dari http://penenunkata.blogspot.com/2013/01/untuk-rindu.html?spref=tw

No comments:

Post a Comment