25 January 2013

Sebuah Undangan Di Halaman Masjid


Kamu ingat kapan akhirnya kita bertemu kembali?

Iya saat itu Idul Fitri 2012 lalu, seusai semua orang menunaikan ibadah Shalat Idul Fitri dan bersalam-salaman meskipun tidak saling mengenal hanya sekedar silaturahmi dan meminta maaf.

Saat itu aku hendak menuju halaman masjid lalu melihatmu sedang berdiri disana, dan akhirnya kita pun saling bertatapan seolah mengenal, sambil menerka dan mengingat itu siapa?

Iya kita memang pernah saling mengenal, pernah dekat dan sudah dekat. Itu sekitar 17 tahun lalu saat kita sekolah dalam lingkungan yang sama pada sebuah komplek sekolahan yang terdiri dari 5 Sekolah Dasar, meskipun tidak satu sekolah.

Semesta saat itu pun seolah memang menakdirkan kita untuk terus dekat, pagi kita sekolah dasar dan siangnya sekolah agama dan kita pun satu kelas.

Banyak hal yang sering kita lakukan saat itu, dan tidak pernah tau serta merencanakan hal apa yang akan terjadi dimasa depan, ya begitu polosnya kita berdua saat itu.

Sejak akhirnya kita bertemu kembali disebuah halaman masjid, bersalaman dan bertegur sapa tentang kabar yang selama ini terjadi.

Banyak hal sudah berubah terutama tentang isi hati, ternyata kita berdua sama-sama terlambat dalam menyampaikan isi hati sampai akhirnya sama-sama sudah ada yang memiliki.

Sore ini kau pun menjanjikan bertemu disebuah halaman masjid seperti saat pertama kali kita bertemu, untuk menyampaikan kabar bahagia tentang penyatuan dua keluarga. Aku senang mendengarnya dan terlebih tau pria yang akan mendampingimu adalah seorang pria yang baik yang kelak akan jadi imam untukmu dan aku pun percaya itu.

Masjid ini memang memiliki banyak cerita, dari masa kanak-kanak sampai akhirnya kita telah beranjak dewasa.

Serta bertemu dan berpisah di masjid ini.



Ditulis oleh : @fqdh_
Diambil dari http://duatujuhsore.tumblr.com

No comments:

Post a Comment