01 February 2013

Untuk Sahabat Jomblo


(Duh, saya sih, emang dari dulu pengen banget tulis surat buat Onil. Tapi susah mau nandingin tulisannya, makanya saya kagok ini nulis surat, jadi, dimulai dari mana ini, Nil?)

Hai, aja ya?

Hai, Nil.
Anu ya, sebelumnya saya konfirmasi, surat cinta ini buat kamu bukan karena kamu jomblo terus saya cinta sama kamu kayak saya cinta sama derry gitu enggak. Bukan. Surat cinta ini buat kamu karena kamu telah banyak mengenalkan sesuatu yang baru kepada saya.
Kamu inget nggak? Jaman saya desperate dan kamu juga desperate karena mantan kamu terjebak di kondisi yang oh-so-sucking called Akselerasi?
Kamu tuh, kalo boleh saya bilang, pejuang banget waktu itu nil Nil. You really fight for what you want. Ya fadrian itu maksud saya :p Saya sih cuman bisa bersyukur alhamdulillah aja setelah lama kenal kamu, kamu masih punya semangat yang sama untuk berjuang demi apa yang menurut kamu layak untuk diperjuangkan.

Jadi, tiga tahun ya saya kenal kamu? Lebih kah?

Seberapa lama pun saya telah mengenal kamu, saya punya rencana untuk terus mengenal kamu dalam waktu yang sangaaaaaaaaaaaaaaaattt lama.

Terima kasih ya, Nil. Sering curhat dan cerita-cerita sama saya. Membicarakan pendapat kamu tentang apapun dengan saya. Menyalurkan ide-ide kreatif kamu tentang apapun. Mengenalkan saya ke sesuatu yang sebelumnya saya nggak pernah kepikiran.

Selama ini, nggak jarang saya nemu semacam dunia baru yang bener-bener nggak saya alami di dunia saya dari cerita kamu. Semua tentang dokter itu, cara berpikir kamu, imperfectly you, cara terinspirasi kamu dari sesuatu, bagi saya itu salah satu yang sangat berbeda dari cara saya.

You suggest me for something I never realize. Banyak banget yang kayak gitu. Kadang saya memang kebawa realistis dan kamu lagi-lagi, membawa saya untuk menyisipkan sedikit permakluman dari suara hati untuk apa yang saya hadapi. Vice versa.
  
Bagi saya, memang sahabat itu adalah penyeimbang hidup. Semacam pemberat dalam timbangan yang mengembalikan kita ke posisi static saat kita terlalu ringan kemudian melayang dan lupa daratan, juga saat kita terlalu terbebani kemudian jatuh terpuruk ke dasar.

That was you, who balanced me somehow.

Terima kasih untuk nggak pernah bosan mengekspresikan dunia kamu melalui tulisan-tulisan itu, dan membuat saya iri karena begitu banyak apresiasi kepada kamu tentang itu. Dan untuk membuat saya tidak mau kalah dari kamu lalu saya menulis, dan menulis, berkubang dengan kata-kata seperti yang kamu lakukan.

Untuk beberapa waktu yang mungkin saja selamanya tetap disitu ya, di tempat yang saya namakan persahabatan. Tetap disitu, di tempat yang kamu beri nama, perjuangan. Di tempat dimana kamu menunggu dia yang insyaallah kamu pastikan sebagai masa depan. Di suatu lokasi, yang telah Allah anugerahkan untuk kamu berkreatifitas.

Jangan kemana-mana ya, Nil. 

Untuk waktu yang sangaaaaaaaaaat lama lama lama lamaa sekali, saya akan tetap iri dengan tulisan-tulisan kamu, dan tidak bosan bercerita atau mendengar kamu bercerita.

Dari saya, Lanthika Dwi Ikhsanti.
(Qeqe tingketz ketje-nya kamu)


Ditulis oleh : @FTpandaa untuk @ultranyil
DIambil dari http://teruntukkamu.blogspot.com

No comments:

Post a Comment