01 February 2013

Surat #DuaHati @evanjanuli dan @myaharyono


Say Yes

Dear Mia,

Hari ke tiga puluh bulan pertama.

Harapan tidak akan datang menghampir, kita sendirilah yang membuat harapan menghampiri kita.

Tidak ada yang tahu masa depan akan menjadi seperti apa, sama halnya aku tidak tahu bagaimana meyakinkanmu tentang masa depanmu sendiri jika bersamaku. Tapi yang jelas, aku ingin menulis halaman berikutnya di bukuku dengan nama kita.

Delapan tahun aku menunggu untuk mengatakan apa yang seharusnya sudah aku katakana delapan tahun yang lalu. Apakah delapan tahun cukup bagimu untuk meyakinkan seberapa besar aku ingin menuliskan namamu di bukuku?

Mengatakan “ya” tidaklah sesulit itu, mengetahui hal yang akan terjadi setelah mengatakan “ya” baru sesulit itu. Namun, terkadang kita harus mengatakan sesuatu jika kita menginginkan sesuatu.

Aku juga akan menanyakan sesuatu karena aku ingin tahu jawabannya. Aku pun sudah siap untuk menerima kemungkinan jawaban yang tidak seperti aku harapkan. Bagiku, tidak ada jawaban yang salah, yang ada hanyalah ekspektasi kita yang salah.

Jadi apa jawabanmu?

Love,

.E.




Oleh: @evanjanuli untuk @myaharyono


---




Too Good To Be True

Dear E,

Tak ada yang lebih membahagiakan ketika bertahun-tahun mati rasa, lalu seorang datang mencoba menghidupkannya lagi.

Untuk itu, aku berterima kasih padamu. Bukan atas cinta yang kamu tawarkan. Tapi senyum yang tersungging di bibirku saat membaca setiap suratmu.

Aku tak ingin menyakitimu dengan mencoba memaksakan hatiku. Memberikan harapan yang semu kepada orang yang tulus padaku, akan membuatku dihantui rasa bersalah seumur hidupku.

Aku butuh waktu dan jarak untuk menyadari arti hadirmu di hidupku, E. Because you’re just too good to be true.

Kamu tak keberatan kan?

Mia.


Surat balasan dari @myaharyono untuk @evanjanuli
Diambil dari: http://mimidanpipi.tumblr.com/

No comments:

Post a Comment