01 February 2013

Surat Sederhana


Hai, kamu kenapa tidak membalas surat-suratku? Aku membuat mereka semua sepenuh hati, tahu. Eh, tapi kurasa aku tahu mengapa kamu tidak membalasnya. Aku terlalu bermain rasa bukan? Hehe.

Baiklah, sekarang kubuatkan sebuah surat sederhana untukmu.

Maaf jika aku terlalu larut dalam rasa di surat-suratku sebelumnya. Seharusnya kamu bilang saja kalau memang sebetulnya kamu hanya ingin mengetahui bahwa aku baik-baik saja. Ya, aku baik-baik saja. Saat ini. Soalnya aku habis makan, haha.

Kemarin aku bertemu singkat dengan sahabatku sejak lama. Kami bercerita panjang lebar seolah sudah tidak bertemu bertahun-tahun, bahkan sampai mama mengirim pesan menyuruhku cepat pulang. Iya memang kemarin aku pulang cukup larut, tapi tenang saja aku pakai sweater kok.

Kamu disana baik-baik juga, kan? Aku jarang makan di rumah. Entahlah, padahal ngga perlu keluar rumah seperti di kosan ya hehe. Maaf ya aku baru memberitahumu, aku ngga mau kamu khawatir berlebih. Maagku tidak sampai kumat kok. Tapi semalam hampir sih, akhirnya aku makan separuh roti bakar milik adikku hahaha.

Belakangan ini aku sering begadang. Biasanya sih berakhir menulis surat, tapi semalam aku menonton Arsenal. Aku kesal sekali pada Giroud, ih dia membuang-buang peluang di depan gawang. Tapi dia membuat gol satu sih. Tetap saja bikin aku kesal. Eh, bulan Juli nanti mereka kesini, kamu temani aku menonton pertandingannya ya.

Eh, surat ini sudah kepanjangan ya? Ah yang penting surat ini cukup menggambarkan kondisiku. Kamu jaga kesehatan juga ya disana. Kalau bisa sih kurangi merokoknya. Selain sayang diri sendiri, uang rokok kan bisa kamu tabung untuk kita jalan-jalan nanti hehe.

Sudah ya, aku mau menyalakan lampu dulu. Rumah gelap sekali dan aku sendiri.


Ditulis oleh : @giustiageoda
Diambil dari http://giustiageoda.tumblr.com

No comments:

Post a Comment