Kepada
YTH Ibu Kennissa Ajeng Satiti
Ibunda dari Abimanyu Angkawijaya
Di tempat
Surat laporan mingguan ananda ABIMANYU ANGKAWIJAYA dari TK Bumi Pertiwi Indonesia
20 Januari 2018
Abimanyu hari ini menyanyi di depan kelas. Dia menyanyikan “The Real World” dari Owl City. Saya tanya, “Unyu pinter sekali. Siapa yang ngajarin?” Kata Unyu, “Diajarin sibu. Ini lagu tentang sibu.” Setelah itu dia bercerita kepada teman-teman sekelasnya tentang isi lagu tersebut. Dia menjelaskan tentang seseorang yang tidak mau hidup di realita dan lebih memilih untuk hidup di dunianya sendiri. Teman-temannya tentu saja tidak mengerti :) Saya bertanya, “memang realita itu apa, nyu?” Dia langsung menjawab, “kenyataan. Realita itu kenyataan. Bu guru tinggal di kenyataan kan? Kalo sibu ga. Sibu ga suka di kenyataan. Sibu lebih suka membangun dunianya sendiri. Aku yang nemenin sibu di dunianya.”
Ibu, memang Abimanyu cerdas sekali. Namun alangkah baiknya bila ibu mengajarkan hal-hal yang umum diketahui anak-anak saja. Kadang ia sering membuat bingung teman-temannya dengan menyanyikan lagu yang tidak umum dan menceritakan hal-hal yang belum bisa ditelaah anak-anak pada umumnya.
21 Januari 2018
Hari ini giliran Abimanyu bercerita di depan kelas. Ia bercerita tentang alam semesta, betapa semua hal di dunia terdiri dari materi yang saling berhubungan dan bergetar. Ia bilang semua hal tersebut, baik yang hidup maupun tidak, baik yang kelihatan ataupun tidak, sesungguhnya bersatu di level quanta. Ia berhasil membuat teman-temannya terpukau saat bilang sesungguhnya di level quanta, mereka semua sedang saling berpelukan dan menyatu.
Ibu, bila boleh tahu, bacaan apa yang ibu berikan untuk Abimanyu?
22 Januari 2018
Hari ini Abimanyu bertengkar dengan Rayhan, teman sekelasnya. Saat istirahat tadi ada lagu “Deer in the Headlights” diputar di radio penjaga sekolah. Unyu bilang, “ini lagu dari romoku buat sibuku. Aku tau. Ini lagunya sibu.” Rayhan yang tidak mengerti bilang, “berarti sibumu rusa, dong? Kata mamaku kan deer artinya rusa?” Unyu marah besar. Dia memukul Rayhan sampai menangis. Dia bilang dengan marah bahwa ‘deer in the headlights’ itu artinya seseorang yang begitu terpana sampai tak mampu bergerak. Dia bilang itu sibunya waktu pertama kali bertemu romonya. :)
Saya hukum Abimanyu untuk diam di kelas saat istirahat karena memukul Rayhan, bu. Namun tak urung saya geli juga waktu mendengar penjelasan berapi-api Unyu tentang lagu itu. Unyu belum mengerti bahwa tidak semua temannya paham idiom dan perumpamaan. Ibu penggemar Owl City? :)
23 Januari 2018
Saat kelas bahasa hari ini, Abimanyu membuat puisi. Saat saya tanya untuk siapa, dia tersenyum dan bilang untuk sibu dan romonya. Dia sampai melewatkan jam istirahatnya dan tetap asyik di kelas sendirian untuk menulis puisinya. (Puisinya saya lampirkan di halaman belakang).
Saya perhatikan Abimanyu menonjol sekali dalam kelas bahasa. Puisinya ditulis dengan pilihan kata yang tidak umum. Bantu di rumah dengan mengasah kemampuannya ya, bu :)
24 Januari 2018
Abimanyu hari ini membawa bukunya ke sekolah, buku Law of Attraction for kids. Rupanya dia heran saat melihat Salsa, temannya, membawa komik kemarin. Dia heran kenapa Salsa suka membaca buku yang penuh gambar-gambar, padahal seharusnya gambar bisa diganti tulisan. Salsa bilang buku yang penuh tulisan itu untuk orang dewasa. Hari ini Abimanyu membawa bukunya untuk menunjukkan pada Salsa bahwa buku penuh tulisan itu bukan cuma untuk orang dewasa karena dia pun punya buku seperti itu. Dibelikan sibu, katanya. Dia hari ini membacakan isi bukunya ke teman-teman yang lain, tentang hukum tarik-menarik.
Ibu, apa tidak lebih baik untuk tidak membiarkan Abimanyu membawa-bawa bukunya ke sekolah? Karena saya takut rusak atau robek. Anak-anak masih belum bisa menjaga barangnya. Buku-bukunya Unyu bukan cuma sekadar komik. Sayang kalau rusak, bu :)
25 Januari 2018
Olahraga Sabtu ini, Abimanyu memilih berenang. Karena diantar ayahnya, Unyu hari ini tidak mau keluar dari kolam sampai ayahnya ikut masuk dan berenang sekali bersama dia. Makan bersama kali ini juga Unyu ngotot minta disuapi ayahnya. Dia membungkus perkedel kentangnya dengan tisu. Saat saya tanya untuk apa, dia bilang untuk sibunya. Bahkan Unyu sudah dimarahi ayahnnya untuk tidak membungkus makanan, tapi dia berkeras membawakannya untuk ibu, karena dia tau ibu suka perkedel kentang :)
Ibu, jangan lupa Sabtu minggu depan giliran ibu yang memasak untuk makan bersama, ya :)
Tertanda
Ratih Anggraeni S.Pd
(Wali Kelas 0 TK Bumi Pertiwi Indonesia)
PS. Surat semacam inilah yang akan saya terima 5 taun lagi, saat Abimanyu sudah hadir dalam hidup saya :D
oleh @sneaking_jeans
diambil dari http://menyingsingfajar.wordpress.com
No comments:
Post a Comment