01 February 2013

Surat Untukku di Masa Depan


Hai, aku…  Apa kabarmu di masa depan?

Tentu kau bahagia, bersama keluarga kecil dan rumah minimalis dengan halaman luas di tengah bukit dengan pemandangan gunung tangkuban perahu dan city light yang indah di malam hari di sisi yang lainnya dari rumahmu. Suara musik yang menggema saat suamimu bekerja, dan celoteh riang anak lelakimu yang berbibir tebal dan anak perempuanmu yang manja dan rajin membaca. Anak lelakimu mirip sekali dengan papanya :)

Aku, kau tahu? Aku di masa kini masih saja mengkhayalkan hidupku nantinya akan seindah hidupmu di masa depan. Aku masih seorang perempuan egois yang suka sekali cemburu berlebihan dan tak bisa mengontrol emosi. Suamimu selalu bilang aku adalah perempuan self sentris. Dan telingaku sudah kebal mendengarnya.

Aku, kau ingat? Di beberapa waktu yang lalu sebelum aku menulis surat ini, seorang pria yang berhasil membuatku gila mengatakan bahwa aku tak boleh berharap banyak kepadanya. Seorang pria istimewa dengan watak keras kepala namun pejuang hidup yang tangguh. Ia benar-benar membuatku merasa bahwa ia adalah jodohku kelak. Jauh darinya membuatku merasa bahwa angin yang berhembus setiap hari dan hujan yang turun sesekali adalah ucapan rindu yang ia titipkan kepada semesta.

Saat ini, satu-satunya perempuan yang aku cemburui hanya kau, Aku. Iya, aku cemburu kepadamu karena satu-satunya pria yang bisa membuatku melantunkan kata puitis dan mellow ada di dalam rumahmu sebagai suamimu. Ingin sekali aku memutar cepat waktu agar aku bisa berada di posisimu. Menikmati setiap sentuhannya di sekujur tubuhku, dan kecupan-kecupan mesranya saat aku menutup mata di malam hari dan membuka mata di pagi hari. Atau hanya sekedar mengantarkan kopi ke ruang kerjanya.

Aku, ku titipkan mereka, keluarga kecilku di masa depan bersamamu. Jaga mereka sebaik aku menjaga mimpi-mimpiku untuk memiliki mereka saat ini. Jangan lupa selalu mengingatkan suamimu agar menjaga kesehatan dan jangan kerja larut malam. Jangan sesekali ngambek kepadanya, ia sudah bosan mendapatkan itu di masa lalu dariku. Jadilah istri dan ibu yang baik di rumahmu. Aku tahu kau akan melakukan itu tanpa aku suruh :)

Aku, di sini aku masih berusaha menjadi perempuan sebaik-baiknya untuk dirimu, suamimu, dan juga anak-anakmu di masa depan.  Titip peluk dan cium untuk keluarga kecilmu dan juga keluarga besar suamimu…

Dengan penuh cinta,

Aku di masa kini, Januari 2013

Oleh @iddailiyas
Diambil dari http://iddailiyas.tumblr.com

No comments:

Post a Comment