18 January 2013

Untuk Si Penyabar

 Selamat pagi si penyabar,

Indah matamu pernah kutatap sengat lama di sebuah sore mendung. Di bulan musim penghujan. Di saat kau sibuk sendiri, tapi tetap fokus mencuri pandang. Entah itu ekspresi rindu, bergelayut di ujung bibir, bermuara di ujung tulisan. Otakmu, masih berupa labirin rumit bagiku.

Si penyabar,
Tujuh puluh empat hari lagi, tanah tidak akan selembab ini. Aku harap kelopak bunga tetap bertahan di keringnya akar.

Musim hujan ada di ujung perjalanannya. Berapa kali bulan penuh tertutup mendung. Beberapa kali terlihat bulan penuh itu, lalu aku sadar...
Kalau aku yang kosong.

Bandung, 17 Januari 2013


oleh @rizkymamat
diambil dari http://rizky-muhammad.blogspot.com

No comments:

Post a Comment