Hari yang penuh cinta
Jakarta, 17 Januari 2013
Dear kamu ku,
Pagi ini, kunyalakan televisi di ruang tamu yang diam membisu sejak semalam. Gempuran berita memenuhi tiap salurannya. Isinya sama, banjir melanda Jakarta.
Kumatikan televisi. Mataku beralih pada linimasa. Isinya sama, banjir melanda Jakarta.
Lalu, akupun bersiap untuk pergi ke kantor. Entahlah, ketika sebagian dari mereka memilih untuk tidak keluar rumah, aku tidak ingin sama. Tak ada tujuan tertentu atau pencapaian apapun. Hanya tidak ingin merasa bahwa hari ini berbeda dari biasanya.
Tahukah kamu?
Aku merasa beruntung pergi ke kantor hari ini. Aku merasa beruntung karena akhirnya memutuskan untuk keluar rumah. Kenapa?
Karena hari ini aku melihat banyak cinta di Jakarta.
Seorang ayah yang menggendong anaknya di pundak agar tak terkena genangan banjir. Seorang ibu dan dua anaknya duduk di atas motor yang didorong oleh segerombolan orang untuk diungsikan. Bunyi sirine menggema dari mobil-mobil yang membawa bala bantuan untuk daerah yang membutuhkan. Anak-anak kecil yang berlari kesana kemari dengan riangnya, main bersama hujan.
Cinta sedang mewarnai Jakarta.
Walaupun memaknainya mungkin tidak sama, bukankah ternyata Jakarta tidak sekejam yang kita kira?
oleh @sidhancrut
diambil dari http://sidhancrut.wordpress.com
memandang banjir dari sudut cinta :-D
ReplyDelete