18 January 2013

Hai, Mantan!


Hai mantan, apa kabarmu hari ini?

Emm, entah apa yang aku tulis ini masih termasuk surat cinta, karena cinta yang dirasakan oleh sepihak?

Kamu tahu perasaanku bagaimana untukmu, dan aku tidak tahu bagaimana perasaanmu. Hmm, aku rasa cukup adil buatku. *entah keadilan di meja hijau mana*

Masih ingatkah surat elektronik yang pertama kali kukirimkan untukmu?… Tidak? Aku masih mengingatnya.

Masih ingatkah apa kata-kata yang pertama kukirimkan untukmu disitu?… Aku yakin kamu tak mengingatnya, bukan? Aku masih mengingatnya.

Dan masih ingatkah apa kata-kata pertama yang kamu ucapkan padaku saat pertemuan pertama kita? Masih?… Akupun masih.

Aku masih mengingat semua moment bersamamu, hebat? Oh, aku merasa hal itu biasa saja karena kamu sangat istimewa, semua moment denganmu selalu berkesan buatku. 6 bulan kita menjalani hubungan dekat tapi berjauhan secara tempat, tak pernah sekalipun kita bertemu selama itu. Aku masih ingat pelukan pertama darimu di bandara itu. Ya, saat itu kamu datang dengan status “bukan lagi milikku”. Kamu memelukmu dengan sedikit malu-malu terhadap orang sekitar. Dari segi waktu? Singkat mungkin jika dihitung dalam satuan menit mungkin tak sampai 10 detik, tapi sangat bisa membuatku bahagia.

Dan pelukan yang terakhir kudapat? Saat aku datang mengunjungimu. Pelukan yang dingin, rasanya seperti “pergilah, kamu tak lagi kuinginkan hadir disini”.

Yah itulah kenangan terakhir bersamamu. Sudah berlalu setahun lebih, tapi masih bisa kuingat jelas. Karena kamu istimewa.

Terima kasih pernah menjadi hidupku, terima kasih sudah memberikan yang terbaik saat kita bersama (meski kuharap akan terjadi selamanya). Move on? Nanti, belum saatnya. Aku masih ingin memperjuangkanmu kembali.

Terima kasih.

~ Dari seorang yang selalu mencintaimu.




Oleh @mazni_
Diambil dari http://dmazni.wordpress.com/2013/01/17/hai-mantan/

No comments:

Post a Comment