18 January 2013

Surat #DuaHati @commaditya dan @JiaEffendie


Getar Gemetar

Nona Meta,
Terima kasih telah membalas surat saya.

Anda tahu gemetar yang saya sedang rasakan ketika menulis surat ini? Tidak, tidak sekuat gempa bumi. Namun cukup mengganggu tulisan saya ini, mohon jangan tertawakan kemiringan setiap kalimat yang saya tuliskan, apalagi jika nona kesulitan mengikuti kata-katanya.

Ketika tadi Joko datang kepada saya dengan senyumnya yang aneh itu, saya sangka dia akan menertawakan saya karena kelancangan saya menulis surat untuk anda. Nyatanya dia menyerahkan balasan dari anda. Saya sempat curiga dia berbohong dan menulis sendiri untuk saya, hingga saya membuka dan menemukan tulisan yang rapi nan indah di sana. (Tulisan Joko itu cakar dinosaurus, nona. Pastilah nona pernah melihatnya). Tapi toh dia terbahak-bahak juga melihat saya senyum-senyum sendiri, ketika membaca surat anda.

Mengenai nama saya, saya tidak yakin bisa bercerita banyak. Nama ini diberikan oleh kakek saya, nona. Bukan kakek kandung, beliau adalah orang yang menemukan saya di depan pintu rumahnya dan merawat saya hingga usia sepuluh, lalu ganti saya rawat selama lima tahun. Beliau adalah penggemar berat cerita Mahabharata. Nona benar, nama saya diambil dari cerita itu, dan beliau memberi nama Shakuntala karena persamaan nasib yang saya alami dengan tokoh Shakuntala, yang ditinggalkan oleh ibunya di hutan. Dan Agni yang artinya Api, adalah karena tanda lahir di pundak saya yang serupa api.

Jadi anda sering menertawakan nama anda karena salah cetak? Tunggu dulu, nona. Bicara tragis, apakah diberikan nama seorang perempuan karena sempat dikira perempuan cukup menyaingi ketragisan sejarah nama anda? Entah mengapa beliau tidak hendak mengubahnya, dan entah mengapa saya nyaman sekali dengan nama ini, meski sering diejek teman sepermainan.

Nona Meta,
Nama anda sungguh bagus, rima yang terbangun disana membuat saya merasa seperti membaca sebuah sajak pendek. Saya suka mengucapkannya berkali-kali, meski hingga kini lidah saya suka terpleset bila mengucapnya cepat. Ah, hal-hal yang cepat selalu beresiko, seperti kesimpulan yang saya ambil kemarin ketika melihat anda sendiri di taman. Saya pikir anda memang sendiri, namun ternyata menunggu seseorang. Semoga ia yang ditunggu menyadari siapa yang dia buat menunggu.
Maafkan kelancangan saya lagi. Senang mendapati surat saya berbalas, apalagi dari orang yang saya kagumi seperti anda. Selamat malam, Nona Meta. Semoga segala hal yang baik mengelilingi anda.


Salam,
Shakuntala Agni


Oleh: @commaditya untuk @JiaEffendie
Diambil dari: http://commaditya.tumblr.com/


---


Berlebihan


Halo Agni,

Saya tidak menyangka surat balasan Anda datang begitu cepat. Jika begini terus, lama-lama saya tidak dapat melewatkan sehari pun tanpa membaca surat Anda. Apakah Anda tahu bahwa Anda begitu senang melebih-lebihkan? Anda terlalu berlebihan memuji saya.

Seharusnya saya mendiamkan saja surat Anda dan tidak membalasnya sama sekali. Tetapi entah kenapa, membaca surat Anda selalu menerbitkan senyum. Bagaimana Anda gemetar ketika menulis surat balasan, misalnya. Saya tahu Anda bohong karena tulisan Anda cukup rapi untuk seseorang yang jarinya dilanda gempa bumi. Tetapi bukannya marah, saya malah tersenyum. Tertawa malah.

Anda juga pencerita yang baik. Dalam satu surat yang sama, Anda bisa membuat saya tertawa lalu disengat sedih sekaligus. Membaca sekilas riwayat hidup Anda, rasanya saya malu sendiri menjadi orang yang begitu pahit padahal dibesarkan di keluarga yang berkecukupan bahkan cenderung lebih. Terima kasih, karena telah mengingatkan saya.

Agni,
Kemarin ketika toko saya sedang sepi, saya menyelinap keluar dan meminta orang lain untuk menjaganya. Saya pergi ke taman. Sungguh mati saya penasaran, saya ingin tahu seperti apa sosok Shakuntala Agni itu. Saya mengamati setiap musisi yang memetik gitarnya atau meniup harmonikanya di taman, tetapi saya tidak menemukan petunjuk apa pun. Bukankah agak curang jika Anda tahu siapa saya, bahkan mengaku terang-terangan memperhatikan saya membaca buku di taman hingga Anda tidak konsentrasi menyanyi, tetapi saya tidak diberikan pengetahuan yang sama.

Sekali-kali, silakan menyanyi di depan pintu toko saya. Barangkali, ada sepotong kue hangat untuk Anda.

Salam,
Meta


Surat balasan dari @JiaEffendie untuk @commaditya
Diambil dari: http://metanikalanta.tumblr.com/

No comments:

Post a Comment