Dear @okiarimaulidani
Sebelumnya maaf sudah membuatmu
kaget menerima suratku. Jangan dipikirkan dengan terlalu,
aku toh tidak sedang menerormu.
Aku memang tidak mengenalmu. Kamu pun, mungkin kamu tidak
pernah menyadari keberadaanku.
Begini, jika kamu kesulitan memanggilku, mulai sekarang panggil
saja aku Tujuh. Kenapa Tujuh?
Tidak tahu, aku suka saja dengan angka itu. Sama sukanya dengan apa
yang (tanpa sengaja) sudah kamu
tunjukan padaku.
Iya, kamu sudah membagi
kebahagiaan padaku lewat postingan poto-potomu. Mungkin agak
berlebihan kedengarannya, tapi
aku tidak sedang mengada-ada juga.
Eropa.Aku ingin sekali kesana.
Semoga di kesempatan hidupku di dunia (yang katanya fana) ini, aku
berkesempatan untuk menginjakkan
kakiku dan tinggal disana. Kamu adalah satu di antara sekian
banyak orang yang membuatku ingin
segera meraihnya. Terimakasih sudah menunjukkan padaku
sebagian pemandangannya.
Aku iri padamu.Sejak kapan kamu
mulai bekerja di Romania? Sepintar apa kamu sampai bisa
terdampar di salah satu
perusahaan minyak disana? Pasti berlipat-lipat lebih pintar dariku ya. Ah,
perusahaan seperti itu pasti
membutuhkan orang yang mencintai angka dan prinsip ketelitian fisika.
Akutidak lagi suka bermain dengan
angka. Entahlah, mungkin sejak bermain kata-kata sudah terlalu
menyenangkan bagi duniaku. Aku
yakin, aku akan berada disana dengan caraku sendiri, mungkin
akan sedikit berbeda.
Kamu tahu, kota-kota yang kamu
kunjungi saat disana, seperti London dan Paris memang
sudah masuk ke dalam daftar
panjang kota impianku. Tapi tidak dengan Medias, sebelum kamu
mengenalkannya padaku.
Ah Oki, entah apa lagi yang mau
aku tulis di surat ini. Jangan marah karena surat ini tertuju padamu,
dan jangan kecewa karena aku
tidak menunjukkan siapa aku. Tetaplah menunjukkan padaku Eropa
yang tiada duanya. Teruslah
menjalani hidupmu yang terlihat menyenangkan itu, aku akan terus
memperjuangkan hidupku untuk
hal-hal yang akan membahagiakanku. Aku ingin ke Eropa dan
tinggal disana segera! Hahaha.
Salam pramuka,
No comments:
Post a Comment