18 January 2013

Surat #DuaHati @_KataSandy_ dan @erlinberlin13

Surat Selagi Hujan


Hey, Erlin.

Selamat datang kembali diduniaku yang penuh sesak oleh ribuan kata untukmu.

Aku membagi kisah pertamaku dari Kaisar Romawi yang kedua, ialah Numa Pompilius yang memutuskan untuk menambahkan dua bulan untuk mengisi dua bulan musim dingin yang tidak dihitung. Maka, muncullah bulan Januari dan Februari.
Ini Januari, tepat dimana kukirim surat kecil ini untukmu. Ditemani rintikan hujan, semilir angin, juga kicauan burung hantu dipohon tua itu.

Hujan selalu menghadirkan kenangan itu, apalagi malam ini, ah!. Sebentar kupasang potretmu dilayar ingatanku. Sebentar aku hapus dari bayangku, karna aku tahu kita kan bertemu dalam waktu yang lama.

Ini pesan keduaku, baca dengan baik. Jangan kau balas jika tak ingin memulai kembali, aku harap iya. Egoisku memuncak saat seperti ini, aku muak pada rindu yang tak kunjung padam!.

Jika esok datang, aku masih berharap menjadi kisah yang lebih panjang untuk kau sambungi.
Ya, seperti huruf bersambung ini, kalau bukan kau yang mengajari, tak'kan kumulai semua ini.
Mungkin akan ku simpan dijendela, sampai hujan yang jatuhkan itu ketanah. Lalu basah, terinjak dan mungkin dimakan hewan kecil yang mencoba menyambung hidup.

Aku lupa meminta ijin pada Tuhan untuk mencintaimu, juga berkirim surat seperti ini.
Semoga tak melukai mahluk terindah yang Kau ciptakan ini.

Pada akhirnya, baris juga pena habis kupakai sampai ujung tintanya.
Sebelum tak nyata kau baca, ini pesanku untukmu.

Biar Tuhan jaga bidadari tanpa sayap yang sengaja dijatuhkan kebumi antah berantah ini. Untuk menemukan cinta dan ksatria tanpa pedang ditangan yang hanya mampu berujar lewat kata kotor ini.

Salam hangat di Januari dingin ini.




Oleh @_KataSandy_ untuk @erlinberlin13
Diambil dari febryansandy.blogspot.com 


---


Surat balasan @erlinberlin13 untuk @_KataSandy_


Satu dari Lima Puluh Sembilan 


Hei,

apa jadinya jika sang kaisar Romawi tidak menambahkan dua bulan dalam kalender masehi? Ke mana lima puluh sembilan hari itu akan menguap? Jika itu terjadi, kita tidak akan pernah bertemu – di satu hari berhujan pada bulan Januari.

Pagi ini, berselimutkan hujan, aku lebih memilih untuk meringkuk di bawah selimut. Membaca untaian kata yang kamu tulis di atas kertas yang hampir kusut. Tahukah kamu, aku butuh waktu yang lama untuk menemukan padanan kata yang sepadan untuk membalasnya?

Entah karena rindu yang menggumpal atau hati yang membeku, akhir-akhir ini resahku makin menjadi. Suara-suara tanpa wujud dalam pikiranku terus berdebat, sementara aku diam mematung mendengarkan konflik batin ini. “Namanya Sandy,” pekik satu suara. “Dan dia melakukan satu hal yang aneh dengan gadis ini,” seru suara lainnya. Lantas, aku melengos pergi.

Jika suratku tampak kacau kali ini, maklum saja. Ternyata benar apa kata teman-temanku, jatuh cinta akan membuat kemampuan menulis jadi sepayah idiot. Gudang kosakataku tampaknya terbakar habis oleh api yang sumbernya belum diketahui. Jangan tanya selelah apa aku berjuang untuk tetap waras tanpa mengenyahkan bayang-bayang tatapanmu.

Oh, sudahlah. Lama-lama, aku bisa membuat Shakespeare geleng-geleng kepala.

Semoga Januari-mu menyenangkan.



Diambil dari heyerl.wordpress.com

No comments:

Post a Comment