10 February 2013

Untukmu yang Hari Ini Menikah


Satu tahun yang lalu, kita masih sangat bahagia, ucapan cinta bersilang halus di antara kita. Kau baru saja kembali dari dubai setelah sekian lama kita berhubungan jarak jauh. Jangan kau tanya betapa bahagianya aku saat itu. Wajahmu yang dulu tertambat di layar kaca kini nyata didepan mata. Kata katamu yang sering tersesat dalam sinyal lintas samudra kini jelas ditelinga. Dan genggaman tanganmu yang pertama takkan kulupa.

Teringat hari itu, kau berdeham kecil sembari merapatkan kerah jaket, meninggikan pundak dan melipat kedua tangan diatas dada menahan dingin yang menyusup perlahan. Kau bilang jika cinta maka tak perlu takut pada perubahan, tak perlu cemas jika kemudian tulangku mengecil dan kulitku mengeriput bak jeruk purut. Serta tak perlu menghindar saat lebih banyak urat amarah daripada belai halus kata rindu menguap diantara kita. 

Namun satu yang kau lupakan, cinta kita pada akhirnya selalu kalah pada keadaan. Cinta tak pernah semudah berdoa pada ilahi dan berucap siap menikahi. Sekalipun kita tertaut pada satu teologi, kau sebagai imam dan aku di shaf belakang. Tetaplah, cinta tak bisa dipaksa tak perduli betapa seringnya kau meminta sembari bersujud kepadaNya disepertiga malam. 

Ketika kamu berada jauh disana, disebrang samudra, melintasi benua dan negara, saya disini selalu setia. Meski wajahmu acap kali terlupa. Sosokmu melebihi aksara di kolom yahoo messenger, kau pembuka serta penutup hari hari yang dulu pernah sepi 

Kamu tau cinta tulus itu seperti apa? 

Seperti kita saat ini. Saling melepas satu sama lain demi kebaikan dan kebahagiaan masing masing. 

Hari ini, harus kulepas dirimu menikahi wanita lain. 

9 Februari 2013. Selamat Menikah, untukmu lelaki yang telah memberi banyak kenangan online maupun offline.


Oleh @sayamenulis
Diambil dari http://sayamenuliss.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment