10 February 2013

Besok


Selamat pagi, sayang..
Entah apa yang kita bicarakan dua hari ini.
Entah aku harus senang atau sedih, yang pasti aku masih merasa sakit.

Besok kamu harus mengambil keputusan, memilih aku atau dia.
Besok mungkin hari terakhir aku menunggumu. Atau mungkin hari pertama aku mulai mencari, mengejar, mendengar, menerima, dan menyelami hati yang lain. Hatiku sendiri.
Tidak, sayang.. Aku tidak berhenti mencintaimu. Aku hanya akan berusaha melakukan salah satu dari dua hal terakhir yang belum aku lakukan untukmu selama tiga tahun ini.. Ikhlas.
Dan seandainya waktu sudah kujalani namun aku masih belum mampu untuk mengikhlaskanmu pergi dengannya, aku masih ada satu lagi hal terakhir yang belum aku lakukan untukmu.. Mati.
Aku akan menghabiskan sisa hidupku dengan mengenangmu, tanpa mampu mengikhlaskanmu sampai akhirnya akulah yang akan menjadi kenangan.

Maaf aku harus membuatmu memilih, maaf aku harus menghentikan keegoisanmu.
Bukan aku pesimis dalam surat ini, aku hanya menuliskan kemungkinan terburuk yang akan terjadi besok.
Dalam doaku, aku tak mungkin berbohong pada Tuhan tentang harapanku. Aku tak mungkin berpura-pura menjadi perempuan kuat tanpa air mata di hadapan-Nya.
Selamat malam, sayang..

Ps. Jika aku berkata bahwa sayangku untukmu lebih besar dari sayangnya untukmu, kamu masih percaya? Ah, terserah kamu, aku yakin kamu bisa menilai dan membandingkan.


Oleh @meyrzashrie
Diambil dari http://meyrzashrie.blogspot.com

No comments:

Post a Comment