11 February 2013

Malam Minggu Bersama Mas Anang



Malam Minggu. Saya masih tanpa kamu, tapi saya sangat sibuk seharian kemarin. Mulai dari bangun tidur, sampai hampir tengah malam.

Kemana saya? Dengan siapa?

Saya sendirian, dan saya kemana-mana. Di antaranya, saya pergi ke empat toko buku besar karena ingin membeli sebuah buku terbitan tahun 2011. Di tiga toko pertama, saya tidak berhasil menemukannya. Padahal buku itu sangat penting untuk saya, dan sempat membuat saya susah tidur semalaman.

Betapa gembiranya saya ketika akhirnya saya menemukan buku itu di sebuah toko buku yang jauhnya kurang lebih satu jam dari rumah saya. Hampir saya cium mas-mas penjaga toko yang membantu saya menemukan buku itu! Tapi saya urungkan niat itu. Dia bukan kamu.

Saya sempat ragu untuk mendatangi toko ke-empat, karena toko ini terletak di dalam sebuah mall yang terbilang paling baru dibanding ke-tiga mall sebelumnya. Logikanya, kalau di tempat yang lama saja buku yang sudah terbit dua tahun yang lalu tidak ada, seharusnya di tempat yang lebih baru lebih tidak ada lagi. Ya kan?

Tapi ternyata saya salah. Saya tidak menyesal bahwa saya harus menghabiskan uang Rp 30,000 lagi untuk ongkos taxi ke toko itu. Wajah saya yang tadinya suram, mendadak cerah kembali.

Jadi, kesimpulannya adalah: Bisa jadi yang lebih muda dan yang terbilang kurang pengalaman lebih dapat mencipta senyum di wajah, dibanding yang dia yang katanya sudah begitu tahu apa itu cinta dan sudah kaya pengalaman. Belum tentu.

Dan pelajaran lain yang saya petik hari ini adalah, jangan pernah putus asa untuk mencari. Karena yang mendapatkan adalah mereka yang mencari, bukan yang berputus asa. Tuhan berpihak kepada orang-orang yang mempunyai iman :))

Jadi, kamu… Bisa jadi kamu lebih muda dari saya. Saya tidak tahu. Atau, mungkin saja saat ini kita belum bertemu, karena kita berdua masih sama-sama sibuk dengan urusan yang lain. Tapi suatu hari nanti, kita pasti bertemu, ketika kita berdua memang telah siap untuk bertemu dan saatnya sudah tiba.

Saya sungguh percaya itu.

(Dan ternyata di bab pertama buku itu, tertulis kisah patah hati Mas Anang. Iya, Anang Hermansyah. Haha.)


Oleh @Dear_Connie Sumber: http://poeticonnie.tumblr.com

No comments:

Post a Comment