10 February 2013

Kamu Pemberi Harapan Palsu Yang Bodoh


Kepada kamu si pemberi harapan palsu,

Melalui surat ini, aku mau bilang bahwa sebenarnya aku tidak pernah terjerat cintamu sama sekali. Dari awal perkenalan kita, aku tahu omonganmu adalah bualan semata. Lupa ya? Di dunia ini ga ada yang sempurna, sayang.  Kamu menggambarkan dirimu dengan begitu hebat dan sempurna sekali. Kerjaanmu yang mapan dan segala hasil usaha kerjamu yang menjadi idamanan dan diharapkan banyak wanita beserta ibu mertua itu sama sekali tidak membuatku lantas mencintaimu.

Aku ini seorang pencinta. Aku akan mencintai ketulusan dan kejujuran. Bukan dari apa yang kamu punya.

Kamu pasti berpikir bahwa selama ini aku tidak tahu apa yang kamu lakukan di belakangku. Tapi aku tahu, sayang. Aku tahu berapa banyak wanita-wanita muda yang kau bodohi dengan semua omong kosongmu. Aku merasa kasihan dengan mereka-mereka yang tertipu olehmu.

Aku bahkan tahu masa lalumu seperti apa. Aku tahu kamu pernah tersakiti. Aku tahu kamu merasa tidak percaya diri. Kamu merasa kecil dan merasa tidak ada apa-apanya dibanding dengan keberhasilan kakak-kakakmu. Tapi apa lantas kamu berhak melakukan semua kebohongan-kebohongan ini? Apa kamu mendapat kepuasan dari apa yang kamu lakukan? Merasa senang dengan banyaknya wanita-wanita yang bertekuk lutut dengan pesonamu? Lalu dengan bangga meninggalkan mereka. Kamu bukan James Bond, sayang.

Apa kamu tidak takut karma?

Selama ini aku diam saja. Aku berpura-pura tidak tahu apa yang sedang kau mainkan dan membuat kau percaya bahwa aku larut dalam peranku seperti yang kamu harapkan. Itu sebabnya aku bilang bahwa kamu pemberi harapan palsu yang bodoh. Aku tahu pasti ada sebuah alasan dibalik tingkahmu itu. Ada yang sedang kau tutupi karena aku yakin kau sebenarnya berhati baik. Itu terlihat saat kau dengan ceria menceritakan tentang masa kecilmu yang nakal.

Tapi maaf sayang, harus ku katakan yang sebenarnya. Ada yang pernah bilang bahwa jika sekali kamu berbohong kamu akan terus berbohong untuk menutupi kebohonganmu yang lain. Itu yang aku temukan pada dirimu. Kamu selalu berbohong lagi dan lagi. Aku tidak mau kamu jadi pembohong untuk diriku.

Aku di sini menawarkan pertemanan untukmu. Kamu bisa tetap menceritakan kesukaanmu, teman-teman dan keluargamu. Tapi sayang, sudah saatnya kamu tahu, bahwa aku jenuh untuk berpura-pura senang mendengar bahwa aku adalah satu-satunya dalam hidupmu. Aku tidak pernah percaya dan tidak akan percaya. Jadilah dirimu sendiri. Kenapa harus bahagia dengan kebahagiaan sesaat jika kamu bisa mendapatkan yang nyata?

Semoga kau segera menemukan seorang wanita baik yang akan menyadarkanmu bahwa mempermainkan wanita itu tidak keren sama sekali.


Oleh @Ann_Libriasty Sumber: http://onengjugamanusia.blogspot.com

No comments:

Post a Comment