10 February 2013

Lika-Liku Lukaku


Berjalan di jalan yang penuh duri dengan kaki penuh goresan luka sangat menyakitkan. Kulit yang tergores duri menyayat semua permukaan. Aku bahkan harus merasakan pedihnya berjalan sendiri tanpa topangan oleh diri. Setiap duri menusuk sampai ke dalam dagingku. Perih dan pedih merupakan teman perjalanan di jalan saat itu. Luka peninggalanmu merupakan hal yang harus aku terima ketika dirimu meninggalkan ku dan beralih ke orang lain.

Semuanya,ya setiap goresan yang kau tinggalkan menusuk ke dalam sendi-sendi tulangku. Perasaan yang kau tusuk dengan pisau perselingkuhan mu sangat menyakitkan. Sekujur tubuhku gemetar dan meriang setiap kali engkau bersama dia. Sesuatu yang tak ingin ku lihat di dalam hidupku yaitu engkau bersamanya menikmati setiap titik-titik kehidupan. Kemana engkau ketika aku terpuruk? Janjimu yang kau katakan hanya ucapan basi yang terlontar dari bibir manismu. Bukan kah pernah bilang kepada ku

Dunia kita adalah perjalanan ini. Setiap perjalanan mu akan ditemani olehku. Di kala engkau kehausan saat perjalanan,aku lah orang yang memberimu kelegaan,aku yang akan mengangkatmu di kala kau jatuh saat berjalan,dan aku lah orang yang akan memikul mu saat kau kelelahan dan tidak kuat berjalan.

Perkataan mu di kala itu menyejukkan hatiku. Angan ku yang melambung jauh telah terbuai oleh manisnya tutur katamu. Lidahmu yang gemulai setiap mengeluarkan kata-kata merupakan hal yang selalu aku percaya di kala kau berbicara akan kerasnya kehidupan ini. Sungguh aku tidak mengerti akan semua ini. Semua yang telah kau lakukan kepadaku. Semua yang kau perbuat kepada ku,dan semua yang telah aku dan kau lakukan di perjalanan ini.

Hal yang sungguh sulit aku percaya. Atau kah memang diriku yang bodoh dan terlena oleh mu. Engkau tinggalkan aku di saat aku penuh luka dan butuh bantuan untuk berdiri kembali. Betapa menyedihkannya kisah cinta ku ini. Lalu untuk apa aku harus memikirkan mu lagi?? Bukankah aku juga pernah sendiri dan tidak kenapa-kenapa ketika aku jatuh. Semua pertanyaan berkecamuk di batinku. Semua dan setiap kata-kata tentang mu dan tentang kita berkecamuk di pikiran ku.

Hei,kamu yang di sana?! Bisakah kau liat luka ku?? Setiap lika-liku lukaku yang telah kau goreskan. Perih dan pedih ini harus ku tanggung sendirian demi kesenangan semua yang kau impikan. Indah yang ku harapkan ternyata bertepuk sebelah tangan dengan ku. Cita-cita yang ku gantungkan bersama diri mu kini hanya omong kosong belaka. Terlalu besar yang kuharapkan pada mu tapi tidak sesuai dengan balasannya.

Jika mencintaimu harus dihadapin dengan sakit hati aku takkan siap dengan hal itu. Luka ku sudah terlalu perih. Kini yang ku butuhkan adalah orang yang sanggup mengobatinya. Seseorang yang pasti bukan dirimu. Nikmatinlah setiap kesenangan mu bersama dia. biarkan aku menunggu seseorang untuk mengobati luka ini. Mengobati setiap lika-liku lukaku.

Oleh @IvanMaatheus
Diambil dari http://pemandanganlangit.blogspot.com

No comments:

Post a Comment