Selamat pagi, sayang..
Aku sedang bertengkar dengan diriku sendiri. Aku ingin bertahan, ingin terus menunggumu pulang, ingin tetap setia, ingin menjalani kehidupan seperti yang sudah kita rencanakan sebelumnya meskipun tanpa kamu. Tetapi aku yang lain ingin pergi, ingin mengejar cita-cita setinggi mungkin agar kamu sadar bahwa aku berharga dan membanggakan hingga akhirnya kamu menyesal telah pergi dari orang sehebat aku, dan kemudian kamu ingin kembali. Aku yang diujung sana sedang duduk sendiri, meratapi bahwa aku tidak akan mungkin menjadi seperti yang kamu inginkan, tidak akan mungkin menjadi sempurna, dan impian kita untuk menghabiskan sisa hidup bersama hanyalah akan menjadi impianku saja.
Cepatlah pulang dan lerai aku, sebelum aku, aku, dan aku ini hancur dalam kekalahan, lalu mati tanpa hasil. Atau mampukah kamu membayangkan aku yang mana yang akan menang?
Selamat malam, sayang..
Ps. Tidak ada satu bagian pun dari aku yang sudah berhenti mencintaimu saat ini. Aku masih, aku juga, dan aku pun demikian. Ketiganya sedang berebut menyisipkan cinta di surat ini untukmu. Bagaimana denganmu?
Aku sedang bertengkar dengan diriku sendiri. Aku ingin bertahan, ingin terus menunggumu pulang, ingin tetap setia, ingin menjalani kehidupan seperti yang sudah kita rencanakan sebelumnya meskipun tanpa kamu. Tetapi aku yang lain ingin pergi, ingin mengejar cita-cita setinggi mungkin agar kamu sadar bahwa aku berharga dan membanggakan hingga akhirnya kamu menyesal telah pergi dari orang sehebat aku, dan kemudian kamu ingin kembali. Aku yang diujung sana sedang duduk sendiri, meratapi bahwa aku tidak akan mungkin menjadi seperti yang kamu inginkan, tidak akan mungkin menjadi sempurna, dan impian kita untuk menghabiskan sisa hidup bersama hanyalah akan menjadi impianku saja.
Cepatlah pulang dan lerai aku, sebelum aku, aku, dan aku ini hancur dalam kekalahan, lalu mati tanpa hasil. Atau mampukah kamu membayangkan aku yang mana yang akan menang?
Selamat malam, sayang..
Ps. Tidak ada satu bagian pun dari aku yang sudah berhenti mencintaimu saat ini. Aku masih, aku juga, dan aku pun demikian. Ketiganya sedang berebut menyisipkan cinta di surat ini untukmu. Bagaimana denganmu?
Oleh @meyrzashrie
Diambil dari http://meyrzashrie.blogspot.com/2013/02/aku-aku-dan-aku.html
No comments:
Post a Comment