Semarang 5 Februari 2013
Dear Fristia,
Sore ini hujan lebat seperti kemarin, perlahan ia mengguyur kepala dan mengingatkanku pada kejadian sore itu. Aku ingin lekas beranjak dari kota ini, menemuimu.
Masa lalu memang kadang berjalan di depan kita, Tia. Tentu saja aku bisa memahami keadaanmu yang mementingkan study daripada duduk di rumah mengasuh anak. Namun tetap saja aku membayangkan kau duduk di sampingku saat ini, menimang anak kita yang tentu saja cantik sepertimu. Pipinya bulat kemerahan, pun ia beralis tebal sepertiku. Aku kangen, Tia.
Tak ada alasan untuk tidak memperjuangkanmu. Segala perbedaan, segala hal yang memisahkan, semoga memang cinta yang menyatukan. Fristia, sayang, aku akan datang esok lusa, seperti yang telah kita bicarakan sejak awal kita menuliskan surat-surat ini.
Fristia, sayang. Tiada yang lebih kuinginkan di dunia ini selain kamu, saat ini, esok dan nanti.
Sincerely,
Dhanang
Oleh @dhanzo untuk fristia
Diambil dari serigalasalju.wordpress.com
---
Surat balasan @fristia untuk @dhanzo
Memikirkan Kita
Denpasar, 6 Februari 2013Dear Dhanang,
Hariku sangat sibuk, membalas suratmu pun hampir tak sempat.
Urusan pasien benar-benar menguras tenaga. Aku ingin liburan, melupakan semua masalah di RS.
Ah, memikirkan kita membuat semangatku kembali pulih. Aku tidak berani berandai-andai, namun masa depan denganmu sepertinya menyenangkan. Topik pembicaraan yang tidak pernah habis dan perdebatan panjang tanpa akhir.
Kedatanganmu masih kutunggu dan asal kamu tahu Dhan, menunggu itu tidak menyenangkan.
Salam sayang,
Fristia.
Diambil dari fristiaindarini.wordpress.com
No comments:
Post a Comment