07 February 2013

Surat Yang Terlambat


HAI HARRIS RISJAD!

Whoops. When it comes to you i can’t be a normal girl.

Jadi, mari berkenalan. Tapi siapalah gue dibanding cewek-cewek yang would kiss the ground you walk on. Gue termasuk sih hahaha. Gue cuma seorang pembaca yang ikut teriris pedih baca kisah lo itu. Gimana ngga pedih? Lo udah jujur dan ngelakuin apapun tulus begitu tapi Keara ga mau ketemu lo. You can always walk through my door to get a pukpuk. Only pukpuk. Umm…tapi perkara habis pukpuk sih ga ada yang tau ya.

How can you survive, Ris? How? Gue rasa lo harus bikin chirpstory di twitter tentang bagaimana seharusnya cowok-cowok itu menghadapi situasi dimana pertemanan dijadikan alasan untuk segala penolakan. I bet lots of your follower are gonna thank me for this. Kalo lo jadi bikin sih.

Just so you know, Ris. I was in a flight to Taipei pas baca kisah sedih yang bukan sekedar di hari Minggu punya lo itu. Dan gue berkaca-kaca. Bayangkan menghadapi petugas imigrasi yang ngomong bahasa Inggris sepotong-potong dan bermuka jutek dengan wajah sembab. So i chose not to finish them.

Harris, I don’t believe in umm…playboy insyaf. Menurut gue lo bakal selamanya bermain-main. Lo ngga menyesal, hanya saja mungkin lo capek bermain-main dan memutuskan untuk berhenti. Correct me anytime.

Kemarin gue menonton film One Day. Anne Hathaway yang main. Dan cowoknya gue gak tau siapa. Disitu ceritanya hampir sama kayak lo, hanya saja si cewek yang suka sama temennya. Entahlah, gue bingung sama kalian. Kenapa kalian bisa tahan hanya dengan menjadi seorang teman? Maksud gue, kalo memang dia ga memilih lo, yaudah, kenapa lo ga bisa merelakan dia?

Ah, tapi gue mengakui bahwa gue salah. Bahwa setiap manusia berhak untuk memperjuangkan kebahagiaannya. Dan dalam kasus kalian, kalian memperjuangkan kebahagiaan yang dianggap tabu atas nama pertemanan. Terbukti dengan akhir bahagia kalian. But then again, i don’t believe in happy ending.

Sebenernya ada banyak yang pengen gue ceritain, Ris. Tapi gak cukup hanya dengan surat ini. Bagi gue gantengnya elo sih bonus, yang paling penting adalah somehow, i fall for you. I fall for your words. I fall for the way you love Keara. Dan lo gak bisa menyalahkan gue, karena gue terjatuh begitu saja.

Harris, kalo lo berhak untuk memperjuangkan kebahagiaan lo dengan Keara, bukankah gue juga berhak berjuang untuk menyelamatkan persahabatan gue?

Selamat malam, Ris.


Ditulis oleh : @giustiageoda untuk @harrisrisjad
Diambil dari http://giustiageoda.tumblr.com

No comments:

Post a Comment