07 February 2013

Surat #DuaHati @acturindra dan @meyDM

Telaga Sunyi 

Dear Mey,

Matahari merangkak naik dan perlahan menyembul dari balik atap rumah di depanku. Cahayanya menulusup melalui kisi-kisi jendela kamarku, menyenyuh kulit tanganku yang tengah menggenggam pena menuliskan barisan kalimat-kalimat untukmu di sana.

Pagi, ia tak perlu berjanji pada Bumi dan seisinya untuk kembali, karena takdirnya memang untuk memeluk Bumi, dan mengirimkan pesan-pesan yang ditinggalkan malam pada dedaunan dalam tetes-tetes embun. Pagi akan selalu datang kembali, hingga senja jingga menyemputnya, dan gemulai malam mengganti tugasnya menemani Bumi, mengarungi sepi.

Mey, sesuatu yang telah ditakdirkan bersama rasa-rasanya memang tak perlu memberikan janji, ataupun terikat janji. Ia pasti akan kembali. Lalu kita akan mulai berpikir, bagaiman kita dapat mengetahui aku-kamu adalah sebuah takdir? Ya, kita harus menjalaninya setapak demi setapak, sehasta demi sehasta, dan sejengkal demi sejengkal. Tak usah berlari, sebab setahuku cinta akan datang tepat waktu.

Mey, bagaimana dengan ulat-ulat yang kuletakkan di tubuhmu, sudahkah ia berubah menjadi kepompong? Atau justru kini telah menjadi kupu-kupu yang senang hinggap di perutmu? Rawatlah, Mey, rawat kupu-kupu bersayap rapuh itu.

Matahari sudah kian meninggi dan telah membuat bayang-bayang yang menutupi aksara-aksaraku semakin panjang. Mey, biarkan aku berjalan menujumu pelan-pelan saja. Seperti pagi yang beranjak pergi, atau seperti ulat yang menjelma jadi kupu-kupu bersayap rapuh.

Indra.




Oleh @acturindra untuk @meyDM



---

 Surat balasan @meyDM untuk @acturindra

Buka Bungkusnya 

Dear Indra,

Surat ini tak berisi kata-kata manis seperti yang kautulis kemarin. Kadang, kalimat-kalimat indah dicukupkan Tuhan untuk dinikmati saja, atau aku yang tak mampu membalasnya. Entahlah…
Surat ini teramat singkat, sesingkat usia manusia di dunia. Sengaja tak kuperpanjang, agar hari ini kau tak melulu membaca duka.

Surat ini berisi hadiah, 1 lagu pengantar tidur, terbungkus kertas kado warna apapun yang kausuka. Bayangkan saja dalam kepalamu, perlahan bungkusnya kaubuka, lalu nada-nada berlompatan merimbunkan hutan batinmu. Nikmati hadiahku setiap malam sebelum pejam. Semoga mimpimu indah selalu. Semoga pagimu hangat selalu.

(Mey)
N.B. Ini hadiahmu!



Diambil dari meydianmey.wordpress.com 

No comments:

Post a Comment