Selamat tinggal di mana?
Di mana Selamat tinggal?
Mungkin ucapan “selamat tinggal” adalah ucapan yang paling semu yang pernah ada, karena kita tidak pernah benar-benar saling meninggalkan. Baik manusia, mau pun tempat.
Perpisahan secara raga memang ada, tapi tidak lebih dari itu. Bahkan kematian pun tidak dapat memisahkan siapa pun, dengan cara apa pun. Memutuskan hubungan dengan sebuah benda, sebuah tempat, seorang manusia, tidak dapat dilakukan oleh manusia tersakti di dunia sekali pun.
Karena ada yang namanya ingatan.
Orang-orang.
Kata-kata.
Lagu.
Aroma.
Foto.
Buku.
Film.
Mimpi.
Bayangan.
Kenangan.
Kebetulan-kebetulan.
Besar, mau pun kecil.
Disengaja, mau pun tidak.
Mereka semua tanpa sengaja mengingatkan kita pada hal-hal yang telah berlalu.
Bahkan jika kau tak percaya bahwa kematian itu bukan akhir, dan kau juga tak percaya bahwa setelah kematian ada kehidupan yang lain, hal itu tidak lantas membuat ketiadaan menjadi tiada.
Karena apa yang pernah ada, akan selalu ada. Sampai jutaan tahun ke depan pun akan tetap ada. Tak akan pernah hilang, tak akan pernah binasa.
Selamat tinggal. Selamat tinggal di mana pun kau berada saat ini, dan aku pun akan menjaga diriku baik-baik agar aku selalu tetap selamat di mana pun aku tinggal saat ini, di mana pun aku akan tinggal nanti - hingga nanti kau yang tinggal, dan aku yang pergi. Atau kembali kau yang pergi, dan aku tetap tinggal.
(Untuk mereka semua yang telah pergi dari kehidupan saya, meski pun tak ada di antara mereka yang bernama Selamat. Kalian tak pernah dan akan pernah benar-benar pergi. Jadi, hati-hatilah di jalan, dan sampai kita bertemu lagi).
Oleh @Dear_Connie Sumber: http://poeticonnie.tumblr.com
Bagus banget :')
ReplyDelete