Dear Rey Steven,
Ini aku, sosok yang pernah kau lihat, sosok yang pernah kau sapa dan kau beri senyuman.
Dan yang di dalam hatiku itu adalah kau, sosok yang selalu kuinginkan, sosok yang selalu kujadikan objek setiap kali aku bermain dalam tulisan.
Sebenarnya tak ada maksud yang berlebihan dengan aku mengirim surat ini, hanya ingin ketika kau sendiri, kau sadar bahwa ada aku yang selalu memikirkanmu disini. Karena namamu adalah kata yang selalu kujadikan judul puisi. Matamu adalah makna dari nyawa setiap kata yang kucipta. Dan aku hanyalah bagai musik yang dialunkan, dan kau adalah lirik yang dinyanyikan.
I love you, so much..
Ini aku, sosok yang pernah kau lihat, sosok yang pernah kau sapa dan kau beri senyuman.
Dan yang di dalam hatiku itu adalah kau, sosok yang selalu kuinginkan, sosok yang selalu kujadikan objek setiap kali aku bermain dalam tulisan.
Sebenarnya tak ada maksud yang berlebihan dengan aku mengirim surat ini, hanya ingin ketika kau sendiri, kau sadar bahwa ada aku yang selalu memikirkanmu disini. Karena namamu adalah kata yang selalu kujadikan judul puisi. Matamu adalah makna dari nyawa setiap kata yang kucipta. Dan aku hanyalah bagai musik yang dialunkan, dan kau adalah lirik yang dinyanyikan.
I love you, so much..
No comments:
Post a Comment