Hai @indri_sama yang akhir-akhir ini sering disebut sebagai akar min satu, divided by zero, atau bahkan belakangan ini aku sering menyebutmu Schrödinger’s Cat. Mungkin kamu tidak tahu bahwa itu adalah kode namamu. Tapi karena sekarang aku beritahu, jadinya kamu tahu deh. Haha dasar tahu! K
Kamu tahu tentang paradox waktu? Ketika aku memutuskan untuk pergi ke masa lalu dan membunuh Ibuku, maka akankah diriku di masa depan masih ada? Ah maap aku memulai surat ini dengan kalimat yang membingungkan dan sadis. Jika berbicara tentang kemungkinan, maka mungkin saja bahwa diriku di masa depan adalah seorang time traveler, dan pada momen tertentu, aku di masa depan memperingatkan diriku di masa sekarang untuk tidak jatuh padamu. Namun ternyata, paradox waktu itu berlaku, tidak, aku tidak bisa berhenti walau diriku di masa depan telah memperingatkanku bahwa kita tidak akan pernah menyatu.
Kamu tahu tentang konsep ketiadaan? Jika kamu dihadapkan pada pertanyaan, “apakah ketiadaan itu ada?” maka setiap jawaban yang kamu berikan selalu mengundang pertanyaan baru dan akan terus begitu, anak-beranak hingga entah kapan. Namun secara filosofis, konsep dari ketiadaan itu adalah bahwa dari setiap pertanyaan pasti ada jawaban. Walaupun itu mengundang pertanyaan baru.
Kamu ingat tentang surat serupa tahun lalu? Hah tahun lalu? Cepat sekali waktu berlalu. Dalam rentan waktu itu, banyak hal yang terjadi di antara kita. Namun, juga ada hal yang belum sempat terjadi. Jika kamu menebak hal yang belum sempat terjadi tersebut adalah main, maka jawabanmu tepat sekali. Jadi, kapan kita main?
PS. Atom
Kamu tahu tentang paradox waktu? Ketika aku memutuskan untuk pergi ke masa lalu dan membunuh Ibuku, maka akankah diriku di masa depan masih ada? Ah maap aku memulai surat ini dengan kalimat yang membingungkan dan sadis. Jika berbicara tentang kemungkinan, maka mungkin saja bahwa diriku di masa depan adalah seorang time traveler, dan pada momen tertentu, aku di masa depan memperingatkan diriku di masa sekarang untuk tidak jatuh padamu. Namun ternyata, paradox waktu itu berlaku, tidak, aku tidak bisa berhenti walau diriku di masa depan telah memperingatkanku bahwa kita tidak akan pernah menyatu.
Kamu tahu tentang konsep ketiadaan? Jika kamu dihadapkan pada pertanyaan, “apakah ketiadaan itu ada?” maka setiap jawaban yang kamu berikan selalu mengundang pertanyaan baru dan akan terus begitu, anak-beranak hingga entah kapan. Namun secara filosofis, konsep dari ketiadaan itu adalah bahwa dari setiap pertanyaan pasti ada jawaban. Walaupun itu mengundang pertanyaan baru.
Kamu ingat tentang surat serupa tahun lalu? Hah tahun lalu? Cepat sekali waktu berlalu. Dalam rentan waktu itu, banyak hal yang terjadi di antara kita. Namun, juga ada hal yang belum sempat terjadi. Jika kamu menebak hal yang belum sempat terjadi tersebut adalah main, maka jawabanmu tepat sekali. Jadi, kapan kita main?
PS. Atom
No comments:
Post a Comment