09 February 2013

Surat Kaleng untuk @myggstrs

Siluet jingga

Kepada:
@myggstrs

Hai, apa kabar? Masih ingatkah denganku? Orang asing atas surat-surat sebelumnya. Aku masih berani mengirim surat-surat anonim ini.... Betapa pengecutnya aku. Untuk menjaga keseimbangan, aku memilih untuk tetap seperti ini. :)

Kekagumanku padamu sepertinya telah melewati batas ya? Satu-dua surat pun tak cukup dibahasakan. Aku menunggumu bagaikan menunggu sunset di pinggir pantai, mencari sunset dengan komposisi awan dan cahaya yang sempurna. Yang kuinginkan siluet jingga. Memang terasa dekat dan tak memakan waktu lama. Tapi, apakah akan seperti ekspektasiku? Apakah langit ikhlas merealisasikan harapanku? Atau dia tak ikhlas kemudian membuat dirinya gelap, tak ada cahaya bahkan enggan menampakkan matahati padaku. Dan aku hanya terdiam ikhlas ketika air hujan menyentuh seluruh tubuhku.

Seperti itulah perasaanku menunggumu. Tak perlu kau mengartikannya, cukup untuk dimengerti. Karena pada hakikatnya, rasa itu tersirat bukan tersurat seperti ini. Aku merasa tak sanggup menyuratkan rasa yang tersirat. Aku minta maaf.

Jika tingkahku ini membuatmu kesal, aku minta maaf ya... Aku tak punya cara lain lagi. Aku takut kehilangan. Aku takut jembatan yang perlahan kita bangun ini runtuh dalam sekejap. Itu hanya akan membuatku terus mengutuk diriku sendiri. Walaupun pada akhirnya, terungkap maupun tak terungkap, aku akan kehilangan juga.

Terbaca maupun tidak, surat ini tertuju padamu. Aku memang tak hebat merangkai kata, tapi ini semua hanya untukmu. Ketika suatu saat kita bertemu, aku harap itu ketika aku duduk menunggu sunset bersamamu.

Dari langit mendung yang tak kunjung cerah.

No comments:

Post a Comment