09 February 2013

Surat Kaleng untuk @abinsalabin



Untuk bidadari surgaku

Dear bidadari surgaku,

Aku tau kamu pasti tercipta, ketika Tuhan memberikan ruh dalam tubuhku kemudian diciptakanNya kamu yang diambil dari tulang rusukku. Walau kita belum pernah bertemu, aku yakin kita pernah berjumpa ketika disurga lalu kemudian Tuhan menurunkan kita dibumi. Aku disini, kemudian kamu??? Maaf aku belum tau hadirmu dimana.

Aku bukan pria yang tanpa usaha, diam kemudian berharap kamu datang membawa sebagian tulang rusukku. Aku selalu mencarimu sayang disetiap langkah hidupku. Tapi entah kenapa Tuhan belum pernah berfikir untuk mempertemukan kita kemudian menyatukan. Apa aku kurang banyak berdoa untuk meminta kamu dikembalikan dan didekatkan dalam pelukku?

Atau mungkin Tuhan berniat mendewasakan aku terlebih dahulu, kemudian baru kamu didekatkan tanpa aku sadari?

Apapun rencana Tuhan pasti jauh lebih indah sayang.

Disini aku hanya ingin memberitahukan kepada kamu tentang beberapa sifat aku yang belum kamu tau:

1.    Aku sesorang lelaki yang mempunyai egois lebih tinggi dibanding kamu bidadariku. Untuk itu aku berharap banyak kamu mengerti. Ketika aku marah, tolong jangan tinggalkan aku sendiri, berilah aku sedikit pelukkan dan sentuhan lembut untuk meredam amarahku.

2.    Aku seorang pekerja keras, maaf bila nanti aku tak sempat mendengarkan curhatan kamu tentang kegiatan harian kamu. Bukan karena aku cuek atau tidak pernah peduli dengan kamu. Tapi ini semua aku lakukan karena ingin memberikan kehidupan yang layak untuk keluarga kecil kita nanti.

3.    Aku adalah pria pecemburu, jadi tolong kamu jaga hati kamu dan pastikan itu hanya untuk aku. Aku lebih senang kamu bermanja-manja di pelukkan aku daripada aku melihat kamu terlihat genit dengan seorang pria lain.

Itu adalah sebagian kecil dari sifat aku. Aku harap nanti ketika kita bertemu lalu dipersatukan kamu tak pernah menyesal menjadi bagian dari hidupku. Sebelum menuju surga izinkan aku menjadi imammu kemudian menuntunmu menuju surga. Sampai bertemu bidadari surgaku, aku merindukanmu.

No comments:

Post a Comment