Kepada: @bukanadelia
Kamu tenang saja...
Hay, Ara….
Bagaimanakah harimu? Apakah masih
kelabu seperti senja yang tidak merona?
Kau pasti bertanya-tanya
tentangku. Siapa gerangan yang menulis surat untukku?, mungkin kau akan
bertanya seperti itu dalam hatimu. Mungkin sambil menggaruk-garuk dagu atau
pipimu yang tidak gatal itu.
Kau tidak perlu tau siapa aku.
Aku ini pengamat tweet-tweetmu, pengagum senyummu, dan pencinta
tulisan-tulisanmu.
Aku memperhatikanmu.
Memperhatikan warna di setiap tweetmu. Kau seringkali bersedih, tapi aku
benar-benar tau kapan kau benar-benar merasakan sendu. Aku penasaran,
benar-benar ingin tau siapa gerangan yang tega membuatmu sedih hingga menangis
tersedu-sedu seperti itu? Siapa gerangan yang tega melukaimu?
Ara, aku ingin menyampaikan
sesuatu.
Ingat ya, Ra…. Kita ini manusia.
Diberi hati oleh Yang Kuasa agar dapat merasakan bahagia dan luka. (Nah…. Ini
salah satu tweetmu). Agar kita mengerti untuk tidak membalas memberikan luka
pada hati yang lain. Ara…. Sesungguhnya hebat sekali kegunaan ikhlas itu.
Bersedihlah secukupnya lalu berbahagia kembali. Orang-orang yang menyakitimu
kelak akan mendapatkan imbalan dari Sang Pencipta, Ra. Kamu tenang saja….
Dan lagi, akan ada seseorang.
Seseorang yang disiapkan olehNya untuk menjaga hatimu, perasaanmu dan
melindungimu. Yang harus kau lakukan adalah sabar menunggu dan mempersiapkan
diri agar kau pantas untuk ditemui oleh orang itu.
Nah Ara, sampai di sini dulu
suratku. Kau tidak perlu mencari tau siapa aku. Yang paling penting, kau harus
ingat untuk berbahagia. Jangan berpura-pura bahagia ya, seperti tweetmu. Kau
kadang ngetweet sajak jatuh cinta padahal kau sedang bersedih. Iya kan?
Sudah lah Ara. Kau tenang saja.
Seperti kataku tadi. Oke?
Semoga kau mendapat orang yang
benar-benar tepat. Orang yang akan melindungimu. Amiiin..
Semangat, Aratiararismala!
Dari Aku.
No comments:
Post a Comment