Teruntuk pria terkuat dan wanita terhebat yang pernah aku kenal, kedua orangtuaku.
Karena mereka berdua aku ada didunia ini. Karena mereka berdua aku bisa merasakan keindahan semesta. Yang seorang telah menyumbangkan sebagian dari tubuhnya untuk menciptakanku, yang seorang lagi telah meluangkan waktunya selama 9 bulan untuk menjaga dan merawatku didalam tubuhnya. Mereka bekerja sama satu sama lain, saling membantu dan menolong. Semuanya untuk satu tujuan, agar aku bisa terlahir ke dunia ini. Bukankah mereka hebat? Padahal yang aku tau, aku hanyalah titipan dari yang Diatas dan mereka yang mengemban tugas itu. Mereka bertaruh nyawa, menghabiskan waktu dan materi hanya demi seseorang yang dititipkan oleh Tuhan. Bukankah itu hebat? Seperti itulah cinta sejati dan kasih sayang tulus yang sesungguhnya. Tak peduli bagaimana kondisimu saat ini, yang terpenting orang yang kalian sayangi dapat hidup dan bahagia. Sekali lagi, bukankah itu hebat?
Betapa beruntungnya aku terlahir dari darah daging mereka, karena masih banyak sekali diluar sana orang-orang yang terlahir tanpa pernah tau siapa orang tua mereka. Tuhan begitu baik memberikanku orang tua yang sungguh luar biasa. Apa yang sudah mereka berikan untukku sampai saat ini tak akan pernah cukup aku balas dengan kata-kata. Jika kesempurnaan hanya milik Tuhan, maka mereka berdua adalah setelahnya. Mungkin tidak sempurna, tapi nyaris bagiku. Tak ada yang mampu mengalahkan balutan cinta mereka untukku.
Hai dad. Hai mom. Saat ini anak sulungmu ini sangat merindukan kalian, jujur jarak antar pulau ini sungguh menyiksa. Seandainya aku tak pernah menuntut ilmu disini mungkin ketika rindu menyerangku, esok hari aku sudah bisa memeluk kalian. Merasakan betul hangat tubuh kalian, merasakan cinta kasih tanpa pamrih yang kalian berikan. Maafkan aku kalau sampai saat ini masih menjadi anak yang manja, aku mengerti keinginanmu menyuruhku merantau demi masa depanku. Demi keluarga dan anak-anakku kelak. Sekali pun bagi kalian berat melepaskan kepergianku, aku tau kalian harus melakukannya. Tak sedikit pun kalian memikirkan biaya yang harus ditanggung, meskipun harus berjuang dan menguras keringat lebih dan lebih. Aah, betapa hebatnya kalian. Sungguh beruntung diri ini. Terimakasih telah menjadi pahlawan-pahlawanku. Terimakasih telah memberikanku kesempatan untuk hadir didunia ini. Tetaplah menjadi orang tua terhebat untukku, aku janji suatu saat nanti akan membuat kalian menangis bahagia. Doakan anakmu ini yang sedang menuntut ilmu, semoga semuanya berjalan lancar dan kalian segera melihatku dengan toga dan gelar sarjana. Bukankah itu impian kalian? Sabar ya, aku pasti akan mewujudkan semua itu. Tak akan aku sia-siakan semua kebaikan dan kesempatan yang sudah kalian berikan. Tetap jaga cinta kalian untukku, adik-adikku dan juga cinta kasih diantara kalian. Sebab apalah arti kasih sayang kepada anakmu ini, bila ternyata kalian tak mampu saling menjaga cinta yang dulu pernah kalian bina. Mungkin aku sudahi saja tulisan ini, tak kuat lagi aku menahan derasnya air mata yang turun karena kuatnya rasa rindu ini. Jaga diri kalian baik-baik, jangan terlalu banyak mengkhawatirkanku. Karena aku juga akan baik-baik saja. Peluk jauh dariku untuk kalian berdua. Last but not least, I love you both.
Dari anak sulungmu yang nakal tapi manja.
Ditulis oleh : @GiovanniEldi
Diambil dari http://giovannieldi.blogspot.com
No comments:
Post a Comment