11 February 2013

Surat #DuaHati @buffhans dan @bukanadelia

SURAT RINDU #27 : Puncak Tertinggi

Hari ini aku sedang sibuk mempersiapkan segala perlangkapan untuk mendaki gunung. Mempersiapkan segala peralatan untuk menghindari segala hal buruk yang mungkin terjadi nantinya selama perjalanan.
Makanan yang cukup, jaket, jas hujan, senter, dan masih banyak lagi. Sore ini aku akan berangkat menuju kawah gunung Sinabung, Gunung tertinggi di Sumatera Utara. Mungkin aku baru sampai dikawah gunung jam 8 malam, lalu nanti istirahat sejenak hingga jam 11 malam.
Nah, perjalanan mendaki gunung dimulai dari jam 11 malam. Aku sengaja berangkat malam hanya untuk mengejar mentari pagi. Kemungkinan hujan malam sangat besar, cuaca orografis sangat tidak mudah untuk ditebak.
Do’akan saja aku agar bisa mencapai puncak dengan selamat. Dan do’akan juga agar aku bisa mendapat mentari yang indah nanti ketika sampai dipuncak. Aku berharap sangat banyak, mengingat disana saat ini sedang sering berkabut.
Gunung Sinabung memang bukan yang tertinggi di Indonesia, tapi untuk menaklukkan semua puncak tertinggi, dimulai dari yang terdekat dulu bukan? Hehe..
Aku yakin bisa menaklukkan gunung ini dan mungkin beberapa gunung lainnya, hingga Mount Everest pun bisa kutaklukkan. Aku akan berdiri diatas puncak tertinggi bumi ini suatu saat nanti.
Tapi sampai kapanpun, aku masih ragu untuk bisa menaklukkan puncak tertinggi yang bernama kerinduan. Jika pertemuan adalah puncak tertinggi rindu, lalu kenapa ketika berpisah lagi, puncak itu selalu semakin bertambah tinggi?
Inilah uniknya kerinduan. Saat siapapun merasa mampu menaklukkan puncaknya, pasti puncaknya akan bertambah tinggi seiring bertambahnya jarak.
Aku bisa melihat puncak kerinduan, tapi tak pernah bisa mencapainya. Mungkin penyebabnya hanya satu, kesendirian. Karena sampai kapanpun, kerinduan tak akan pernah tunduk pada kesendirian. Ia justru semakin membuncah tinggi.
Bagaimana kalau kamu ikut mendaki bersamaku? Kita berdua, sama-sama menaklukkan rindu.



Oleh @buffhans untuk @bukanadelia
Diambil dari www.buffhans.com 



---


Surat balasan @bukanadelia untuk @buffhans 

SURAT RINDU #28: Seperti Gunung.

Selamat siang, kamu.

Tampaknya kamu memang benar-benar sibuk sampai hilang kabar seperti ini. Bagaimana gunungnya? Mampukah kamu lihat kotaku yang dirundung mendung dari atas sana? Mampukah sedikit saja ketinggian itu memanjakan rindumu yang menumpuk dalam dada?

Kamu tahu? Hatiku tidak berbeda jauh seperti gunung. Tentu saja gunung yang sulit didaki dan ditaklukkan, tidak seperti gunung Sinabung dan gunung-gunung lain. Hatiku adalah gunung yang banyak cobaan dan memerlukan banyak bekal ketabahan untuk sampai ke puncaknya.

Aku tak dapat memberimu puncak gunung yang lebih rendah. Aku hanya mampu berharap kamu tegar dan berdoa semoga kamu tak menyerah dalam perjalanan.

Sama seperti gunung, jika kelak kamu lelah memperjuangkan rindu yang menggebu untukku, lihatlah puncaknya. Ingatlah lagi untuk apa kamu memulai perjuangan jika bukan karena puncaknya.

Sama seperti gunung, jika kelak kamu tak sanggup lagi mendaki dan berjuang mencapai puncak sehingga puncak itu tampak begitu jauh dan tak mungkin kamu capai, lihatlah ke bawah. Ingatlah berapa jarak yang telah kamu tempuh, ingatlah untuk apa kamu bertahan selama ini memperjuangkan puncak yang tertinggi.


Tentu saja aku bersedia mendaki gunung untuk menaklukkan rindu, tapi setelah kamu berhasil taklukkan hatiku. Haha.

Selamat berpetualang! Semoga perjalananmu menyenangkan dan semoga kamu selamat sampai tujuan. Sampaikan salamku pada mentari indah yang akan menemuimu di puncak gunung Sinabung.








Diambil dari aratiararismala.com

No comments:

Post a Comment