11 February 2013

Single Fighter


Dear people!

Surat ini ditujukan teruntuk mereka …

Para ibu tunggal yang sedang berjuang mengejar waktu yang berlari. Yang dengan rela menunggalkan kenyamanan selimut dan menyambut uap panas dapur saat bintang timur masih bertengger. Yang rela membuang Dolce Gabana dan martini demi membacakan dongeng dan mengecup putra-putri mereka sebelum menjemput mimpi.

Para ayah yang kini berjuang seorang diri mengasuh buah hatinya, secara tidak disengaja atau sangat disengajakan. Yang mengorbankan sebagian egonya sebagai lelaki, menghadirkan aura feminitas di balik otot tangan yang legam tebakar matahari.

Para anak yang ditinggalkan dengan atau tanpa belas kasih. Yang menghabiskan malam-malamnya menangis disudut-sudut kamar mandi. Yang berjuang tanpa kenal lelah untuk tetap bisa tidur lelap tanpa mimpi buruk.

Para pencinta yang ditinggalkan, dikhianati, diacuhkan. Para pencerita yang dicemooh dan dipandang sebelah mata.
Para pejuang yang berkali-kali gagal, ditertawakan, serta direndahkan.

Orang-orang yang sudah lama tak lagi merasakan angin keadilan dan dibasahi dengan kejujuran. Yang melewati hari-hari sendu meraka dengan mengutuki malam dengan dinding yang dingin.

Dan teruntuk siapapun, siapa saja, dimanapun berada, lalu sedang berjuang dalam kesendirian mereka!

Ketahuliah, sesungguhnya tiada perjuangan dan usaha yang sia-sia dibawah langit ini. Setiap keringat, air mata, kesunyian dan pengorbanan akan ada harganya.
Kita semua memang sedang berlomba dan masih terus berlomba hingga menemukan titik berhenti.

Karena selalu ada pagi setelah malam datang, selalu ada hujan setelah kemarau panjang bertahta.
Mengutip kata-kata ibuku : “Jangan pernah marah dan kecewa atas kehidupan ini. Karena itulah arti kehidupan sesungguhnya. TETAPLAH BERJUANG. ”

Jangan pernah berhenti berharap dan berbahagialah-
Bahagia itu sesunggunya sangat sangat sederhana! Ciptakan dan tersenyumlah.

*Terkhusus untuk ibu yang berjarak ratus kilometer dari sisiku. Yang berjuang melawan malam-malam sendirinya selama hampir tiga tahun ini. Terimakasih untuk setiap kepercayaan, cinta, rindu, doa, transferan dan dorongan semangat yang selalu tak pernah padam disetiap kata-katanya. Aku mencintaimu IBU – mencintaimu tiada berjeda. *

-with love-
seseorang yang masih tetap berjuang


Ditulis oleh : @didochacha
Diambil dari http://mruhulessin.wordpress.com

No comments:

Post a Comment