11 February 2013

Surat #DuaHati @acturindra dan @meyDM

Maafkan Aku…

Dear Mey,

Kalau otot lenganmu yang cedera masih terasa sakit untuk menulis, sebaiknya jangan dipaksakan membalas suratku. Sungguh tak apa, Mey. Aku tak akan memaksamu. Sama seperti halnya dahulu saat kau mengajukan dirimu untuk menulis duet surat #DuaHati, aku tak memaksamu cdapat sejauh mana kita saling berbalas surat.


Mengenai perihal judul suratmu yang kemarin, I do, I can.

Aku belum jelas maksudnya, sampai saat aku menanyakan langsung padamu. Dan ternyata seperti itu – perihal hal perih yang tak dapat kubagi di surat ini. Ah, aksara-aksaraku terlalu untuk merangkainya, hingga salah terbaca oleh hatiku sendiri. Atau memang pikiranku yang terlalu senang menipu. Entahlah.

Maafkan aku, May, kalau kemarin kau sempat berpikir aku mendiamkanmu. Bukankah kau sendiri yang menyuruhku merenung?

Indra


Oleh @acturindra untuk @meyDM


---


Surat balasan @meyDM untuk @acturindra

Mencintai dengan (tak) Sederhana 


Dear Indra,

Ada hadiah (lagi) untukmu. Sebuah puisi yang mungkin sudah kaukenal dan baca berulang kali.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu
Kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan
Kepada hujan yang menjadikannya tiada

~SDD
Mungkin aku tak mampu mencintai dengan sederhana. Labirin dalam kepalaku, tak banyak orang yang ma(mp)u menjelajahnya. Di genggamanku, cinta berubah tuba, tak lagi manis dan menyenangkan. Namun, jika diberi kesempatan, aku ingin mencintai sesederhana yang aku mampu.

(Mey)



Diambil dari meydianmey.wordpress.com  

No comments:

Post a Comment